Posted on 23.34 by Waskitho, S.Farm., Apt
MULAI HARI INI ANDA DAPAT MENGERJAKAN TUGAS MATERI BAB SALEP ( INGAT DAFTAR DULU YA!! )
KARENA TUGAS BISA DIKOREKSI JIKA SUDAH MEMBER. TERIMA KASIH
TUGAS :
- Buatlah suatu formula sediaan salep dan cara uji kontrol kualitas sediaan yang sudah jadi.
- berikan saran, kritik, tanggapan mengenai sistem blog, baik tugas kuliah maupun praktikum (JANGAN KHAWATIR TIDAK ADA PENGARUHNYA PADA NILAI ANDA!!!!
- DITUNGGU SAMPAI TGL 25 OKTOBER 2009 JAM 00.0 0WIB / SEBELUM ANDA UJIAN PAGI HARINYA!@!@.
- INGAT JANGAN BEGADANG, MULAI BELAJAR DARI SEKARANG
CARANYA :
- KLIK JUDUL TUGAS SALEP ( KLIK DISINI)
- KEMUDIAN TURUN KEBWAH KLIK POSKAN KOMENTAR BUKAN POSKAN KOMENTAR (ATOM)
- KETIK TUGAS ANDA ( JGN LUPA DIBERI NAMA DAN NIM ANDA DI BAWAHNYA)
- MASUKKAN VERIFIKASI KATA
- KEMUDIAN PILIH SEBUAH IDENTITAS
- BILA ANDA PUNYA AKUN GOOGLE PILIH (AKUN GOOGLE) JIKA TIDAK PILIH ANONIM
- TERAKHIR PUBLIKASIKAN KOMNTAR ANDA (TUGAS TIDAK LANGSUNG MUNCUL, SAMPAI AKHIR BATAS PENGIRIMAN)
- DIHARAPKAN TIDAK LEWAT EMAIL DAN TIDAK SALAH LAGI.
229 Response to "TUGAS SALEP (KLIK DISINI)"
MULAI MENCOBA
formula salep:
tiap 10 g mengandung:
R/ Cloramphenicolum 200 mg
propylenglucolum 1 g
Adeps lanae 1g
vaselinum album ad 10 g
uji kontrol kualitas :
1/Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
2/ uji pelepasan obat=kadar obat
3/ uji proteksi(warna)
4/ uji daya lekat
5/ uji menyebar
salep metil salisilat (salep gondoputo)
tiap 10 g mengandung:
mentholum 1 g
methylis Salicylas 1 g
Cera Alba 500 mg
Adeps lanae hingga 10 g
evaluasi sediaan salep:
1. uji daya lekat
2. uji proteksi
3. uji meyebar
4. uji pelepasan obat meliputi: kadar obat dan proteksi warna
kita dukung sitem pembelajaran kaya gini pak...
semoga bermanfaat bagi kita dan menambah keahlian kita akan teknologi.
aminnn.....
formula salep:
R/ Cetaceum 12,5 g
Cera alba 12 g
paraffinum liq 56 g
Natrii Tetraboras 500mg
aquades 19 ml
uji kontrol kualitas salep :
1. uji daya lekat
2. uji menyebar
3.Pemeriksaan kestabilan fisik
meliputi secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau
4. uji proteksi (warna)
5. uji pelepasan obat(kadar obat)
komentar:
penyampaian tugas sistem posting di blog..bagus banget pak!jadi lebih efisien waktu..
dan semoga bisa jadi panutan bagi semua dosen.lebih irit kertas..
nama : Iim Nawiroh M
NIM : k100070026
kelas : A
formula salep :
tiap 10 g mengandung
R/ cloramphenicolum 200 mg
propylenglucolum 1 g
adeps lanae 1 g
vaselinum album ad 10 g
uji kontrol kualitas :
1/ uji Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
2/uji daya lekat
3/ uji menyebar
4/ uji proteksi(warna)
5/ uji pelepasan obat(kadar obat)
nama : Avianingrum I N
NIM : K100070028
tugas fts.non solid.
fatkhu rokaniah
k100070024
salep metil salisilat (salep gondopuro)
tiap 10 g mengandung:
Metholum 1 g
Methylis Salicylas 1 g
Cera alba 500 mg
adeps Lanae hingga 10 g
evaluasi sediaan salep:
1. uji daya lekat
2. uji proteksi (warna)
3. uji menyebar
4. uji pelepasan (kadar obat)
5. uji fisik organoleptis:bau,rasa,warna
SALEP GLISEROL
tiap 10 mg mengandung :
amilum manihot 1 g
glycerolum 9 g
aqua destilata add 10 g
evaluasi :
1. uji daya serap
2. uji proteksi ( warna )
3. uji menyebar
4. pelepasan kadar obat
5. uji fisik.
organoleptis : bau,warna,rasa
unguentum ophthalmicae
lemak bulu 2,5 g
parafin cair 0,5 g
vaselin flavum 10 g
campurkan.
evaluasi :
1. uji daya lekat
2. uji proteksi ( warna )
3. uji menyebar
4. uji pelepasan ( kadar obat)
5. uji fisik
6. uji organoleptis: bau,warna,rasa
nama : agustin cahyaningrum
nim : k.100070022
kelas : A
GLISEROLLY UNGUENTUM
tiap 10 mg mengandung :
1. amilum manihot 1 g
2. gliserol 9 g
3. aqua destilata ad 10 g
evalusi salep
1 uji daya lekat
2. uji proteksi ( warna )
3 uji menyebar
4. uji pelepasan ( kadar obat )
5. uji fisik.
6. uji organoleptis : bau,warna, rasa
qistiruqoyah/ k 100070063 / B
GLISEROLLY UNGUENTUM
tiap 10 mg mengandung :
1. amilum manihot 1 g
2. gliserol 9 g
3. aqua destilata ad 10 g
evalusi salep
1 uji daya lekat
2. uji proteksi ( warna )
3 uji menyebar
4. uji pelepasan ( kadar obat )
5. uji fisik.
6. uji organoleptis : bau,warna, rasa
qistiruqoyah/ k 100070063 / B
formula SALEP:
R/ metil paraben 0,25
propil paraben 0.15
SLS 10
propilen glikol 120
stearil lkohol 250
vaselin album 250
aquadest ad 1000
fungsi bahan:
1.metil paraben dan propil paraben sebagai pengawet
2.SLS sebagai sUrfaktan, enhancer
3. propilen glikol & stearil alkohol sebagai kosolven
4.vas. album sebagai basis salep
5. aquadest sebagai pelarut
CARA UJI KONTROL KUALITAS SEDIAAN SALEP:
1. DAYA MENYEBAR
0.5 GRAM SALEP DILETAKKAN DI TAS KACA BULAT (TENGAH).kaca yang satunya ditimbang dan diletakkan di atas massa salep , biarkan 1 menit. diukur diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata2 diameter dari beberapa sisi). ditambah 50 gram beban tambahan, diamkan slama 1 menit dan catat diameter salep yang menyaber seperti sebelumnya.lakukan penambahan beban 50 gram lagi dan catat diameter selap menyebar seperti sebelumnya.
* suatu salep dikatakan baik apabila daya menyebarnya besar (diameter besar)!!!
Tujuan: untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
2. DAYA MELEKAT
TIMBANG SALEP DI ATAS OBJEK GLASS YANG TELAH DITENTUKAN LUASNYA. lalu letakkan objek gals lain di atas salep tsb. ditekan dengan beban 1 kg slama 5 menit. pasang objek glas pada alat tes. lepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua objek glas tsb. lepas.
* salep dikatakan baik jika daya lekatnya itu besar pada tempat yang diobati (misal kulit), karena obat tidak mudah lepas sehingga dapat menghasilkan efek yang diinginkan.
Tujuan: untuk mengetahUi lamanya salep melekat.
3. UJI KEMAMPUAN PROTEKSI
diambil kertas saring(10x10 cm). dibasahi dengan larutan PP untuk indikator. kertas dikeringkan.lalu kertas tsb. di olesi salep (tipis dan rata) (A). Sementara itu kertas saring yang lain dibuat suatu area (2.5x2.5 cm)dibuat pematang pada pinggir area tsb. dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering/dingin akan didapat areal yang dibatasi dngan parafin padat (B). Lalu kertas tsb ditempelkan pada kertas tahap (A). Ditetesi dengan lar. KOH 0.1 N . dilihat sebelah kertas yang dibasahi PP pda waktu tertentu, misal 15 detik, 30 detik dst... Apakah ada noda merah pada kertas tsb.
Jika tidak ada noda berarti salep tsb. dapat memberikan proteksi pada cairan (lar. KOH).
* salep dikatakan mempunyai daya proteksi yang baik apabila terbentuknya noda merah itu LAMA dan sebaliknya.....
Tujuan: untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.
4. UJI PELEPASAN OBAT DARI SEDIAAN SALEP
salep dimasukkan dalam sel disolusi, kemudian dimasukkan dalam medium disolusi (suhu 37 C), selanjutnya lakukan sampling medium (5 ml)dalm waktu tertentu, misal 5, 10, 15 menit dst......
hitung harga DE.
Tujuan: untuk mengetahui berapa jumlah obat yang dapat terlepas dari sediaannya.
NAMA: LANJAR WIJIASTUTI
NIM: K100 070 099
KELAS C
Bahan
%
Fungsi bahan
Ekstrak antanan
3
Zat aktif
Lanolin
10
pelembab
Asam stearat
15
pendispersi
Gliserin
10
Penambah viskositas (pengental
TEA
1,5
pelarut
Metil paraben
0,1
pengawet
Propil paraben
0,05
pengawet
Vaselin
Ad 100
Basis salep
Kontrol kualitas sediaan salep :
1. kecepatan pelepasan bahan obat
2. kemampuan merekat
3. kemampuan menyebar
4. bau
5. kekentalan
6. kemampuan bahan untuk dioleskan
Unguentum Leniens rosatum
R/ Cerae Flavae 2,5
Cetacei 5
Adeps lanae 5
Olei Sesami 25
Aqua rosarum 12,5
m.f.unguentum
kontrol kualitas:
1.Uji daya menyebar salep,bila diameter penyebarannya semakin tinggi maka salep semakin baik.
2.Uji daya melekat salep,salep yang baik yang dapat melekat kuat pada kulit tetapi juga mudah dicuci dengan air.
3.Uji Kemampuan Proteksi,menggunakan kertas saring yang ditetesi larutan KOH 0,1 N,apabila tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH)
4.Uji pelepasan obat dari sediaan salep.macam-macam ujinya yaitu:
-in vitro:metoda difusi pada gelose,cara mikrobiologi,metoda difusi dengan menggunakan membran,metoda difusi tanpa membran
-in vivo:metoda histologi,metoda "tracer" yang dilabel dengan radio aktif,metoda penilaian pada as pek fisiologi tertentu,analisis pada cairan badan/jaringan.
tanggapan:
menurut saya dengan adanya sistem blog kadang malah menyulitkan sebagian besar mahasiswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan walaupun sebenarnya praktis&baik karena telah memanfaatkan sistem hi-tekhnologi.
Nama:Ayu Dian Pratiwi
NIM:K100070083
Kelas:C
Formula gel -> gel Efedrin Sulfat
R/Efedrin sulfat 10 Bahan Aktif
Metil salisilat 0,1 Bahan Aktif
Eucaliptol 1 Bahan Aktif
Minyak pinus 0,1 Bahan Aktif
Tragakan 10 Basis gel
Gliserin 150 (Bahan
pembentuk matrik kosolven)
Aquadest ad 1000 Pelarut
**Evaluasi sediaan semisolid meliputi:
1. Stabilitas bahan aktif
2. Stabilitas bahan tambahan
3. Sifat rheologi : konsistensi, viskoelasitas
4. Penguapan pelarut, termasuk air.
5. Perubahan fase : ketidakhomogenan, bleeding, cracking.
6. Distribusi ukuran partikel
7. pH
7. Kontaminasi mikroba
**Selain evaluasi di atas terdapat juga uji fisik salep dan uji pelepasan obat dari salep, yaitu sebagai berikut :
A. Uji fisik salep :
1. Daya menyebar : untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
2. Kemampuan proteksi : untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.
3. Daya melekat : untuk mengetahui salep melekat.
4. Viskositas : viskositas adalah suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas semakin besar tahanannya.
B. Uji pelepasan obat dari salep :
1. Uji disolusi salep. pada uji ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi disolusi salep :
- Kelarutan dari bahan obat ( afinitas obat terhadap bahan pembawa.
- Difusi obat dari basis.
- Jenis basis salep.
2. Uji Difusi salep ( invitro )
- Bertujuan mengukur berapa jumlah obat yang dapat terdifusi melewati membran.
- Alat : Franz diffusion cell.
Formula cream -> Hand cream
R/ Dimethicon 4
Stearic acid 6 Fase minyak
Cethyl alcohol 1,5 Fase minyak
Mineral oil 2,2
Trietanolamin 1,5
Glycerin 1,8 Humectant
Metil Paraben 0,2 Preservatif
Aquadest 82,8 Fase air
Evaluasi sediaan semisolid :
1. Stabilitas bahan aktif
2. Stabilitas bahan tambahan
3. Sifat rheologi : konsistensi, viskoelasitas
4. Penguapan pelarut, termasuk air.
5. Perubahan fase : ketidakhomogenan, bleeding, cracking.
6. Distribusi ukuran partikel
7. pH
7. Kontaminasi mikroba
Uji fisik salep :
1. daya menyebar : untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
2. Kemampuan proteksi : untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.
3. daya melekat : untuk mengetahui salep melekat.
4. Viskositas : viskositas adalah suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas semakin besar tahanannya.
Uji pelepasan obat dari salep :
1. Uji disolusi salep. pada uji ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi disolusi salep :
- Kelarutan dari bahan obat ( afinitas obat terhadap bahan pembawa.
- Difusi obat dari basis
-Jenis basis salep
2. Uji Difusi salep ( invitro )
- Bertujuan mengukur berapa jumlah obat yang dapat terdifusi melewati membran.
- Alat : Franz diffusion cell
Unguentum Argenti Proteinati
R/Argenti Proteinati 10
Glycerini 10
Aquae 16
Vaselini Albi 40
Adeps lanae 24
m.f.unguentum
Kontrol Kualitas:
1.Uji daya menyebar salep,semakin tinggi diameter penyerapannya maka salep semakin bagus.
2.Uji daya melekat salep,semakin melekat pada kulit maka salep semakin bagus,tetapi harus tetap mudah tercuci air.
3.Uji kemampuan proteksi,dengan menggunakan kertas saring yang ditetesi dengan KOH 0,1 N.Apabila tidak ada noda maka salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH).
4.Uji pelepasan obat dari sediaan salep,ada beberapa macam yaitu:
-in vitro:metoda difusi pada gelose,cara mikrobiologi,metoda difusi dengan menggunakan membran,metoda difusi tanpa membran
-in vivo:metoda histologi,metoda "tracer" yang dilabel dengan radio aktif,metoda penilaian pada aspek fisiologi tertentu,analisis pada cairan badan/jaringan.
Tanggapan:dengan sistem blog seperti ini,menurut saya semakin menyulitkan mahasiswa apalagi kalau ada kesalahan teknis yang menyebabkan tugas tidak terkirim padahal kita sudah mengerjakan.
Nama:Tri Cahyo Wibowo
NIM:K100070106
Kelas:C
formula salep kloramfenikol dengan dasar alginat:
kloramfenikol 2g
kalsium glukonat 0,05g
natrium alginat 3g
metil paraben 0,02g
gliserin 45g
aquadest ad 100g
cara uji kontrol kualitas sediaan salep:
1.Daya menyebar
Untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
2.Daya melekat
Untuk mengetahui lamanya salep melekat.
3.Kemampuan proteksi
Untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.
cara:Sebanyak 100 mg dasar alginat dioleskan pada lengan
bawah dari tangan kiri dengan luas olesan 3 cm
(panjang 3 cm
dan lebar 1 cm) lalu olesan ditutup dengan plester. Pengolesan
dilakukan tiga kali sehari
4.kecepatan pelepasan obat dari salep
untuk mengetahui cepat atau lambatnya obat dapat berkhasiat.
cara:Sebanyak 1 g salep yang mengandung kloramfenikol
diletakkan di atas membran selulosa berdiameter 3,5 cm.
Membran yang mengandung salep ini kemudian dilekatkan
pada salah satu ujung pipa kaca dengan menggunakan kasa
mesh 40 sebagai penyokong membran di ujung pipa. Dalam
uji pelepasan kloramfenikol dari dasar vaselin, salep hidrofilik
USP, dan polietilen glikol, di sebelah atas salep juga dipasang
kasa mesh 40 untuk mencegah salep tidak mengapung dalam
medium. Ujung pipa kaca yang mengandung salep dicelupkan
dalam 250 ml medium (akuades) sampai seluruh salep
terendam sempurna. Suhu medium dijaga konstan pada 37°C,
dan selama percobaan larutan digerakkan dengan pengaduk
magnet pada kecepatan 5 putaran per detik. Pada interval
waktu tertentu, medium dipipet 4 ml dan dimasukkan ke
dalam labu takar 25 ml, kemudian dicukupkan dengan akuades
sampai garis tanda. Medium yang dipipet segera diganti
dengan medium yang baru dengan volume dan suhu yang
sama, dan volume medium dijaga konstan 250 ml selama
percobaan. Konsentrasi kloramfenikol yang terlepas dianalisis
dengan menggunakan spektrofotometer (Spectrophotometer
1201, Milton Roy) pada panjang gelombang 276 nm.
kritik:kenapa mesti lewat blog sih???kalau ada yang gak sempat atau gak bisa lewat blog terus bagaimana???memang praktis tidak membuang banyak kertas tetapi kurang efisien.
saran:kalau bisa pengumpulan tugas tidak hanya melalui blog,,blog cuma sebagai formalitas saja.
tanggapan saya tentang penggunaan blog ini sangat baik agar mahasiswa tidak ketinggalan mengenai teknologi.
IIS KUSUMAWARDANI/K 100070105
R/ Colophonii 8
Cerae flavae 30
Adipis Lanae 16
Acidi Salicylici 18
Vaselini flavi 16
Terebinthinae la- 12
ricinae
m.f. unguentum.
Kontrol Kualitas Salep:
1. Uji daya menyebar salep
semakin tinggi diameter maka salep semakin bagus.
2. Uji daya melekat salep
semakin melekat semakin baik. tetapi harus bisa dicuci dengan air.
3. Uji kemampuan proteksi
kertas saring ditetesi dengan larutan KOH 0,1 N, kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH ).
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Ada beberapa cara yaitu:
In-vitro:
metoda difusi pada gelose, cara mikrobiologi, metoda difusi dengan mempergunakan memebran, metoda difusi tanpa membran.
In-vivo:
metoda histologi, metoda dengan menggunakan "tracer" yang dilabel dengan radio-aktif, metoda penilaian pada aspek fisiologi tertentu, analisis pada cairan badan atau jaringan.
Tanggapan:menurut saya dengan adanya sistem blog ini mahasiswa ada yang masih kesulitan walaupun sebenarnya secara tidak langsung bisa menambah ilmu tentang teknologi.
Nama: WULANDARI
NIM:K 100 070 084
Kelas:C
Unguentum Gummosum Salicylatum
R/Emplasti Oxydi plumbici 25
Emplastri gummosi 25
Adipis suilli 20
Acidi salicylici 30
m.f.unguentum
kontrol kualitas
1.Uji daya menyebar salep,semakin tinggi diameter penyebarannya maka salep semakin aik
2.Uji daya melekat,salep yang baik adalah salep yang dapat melekat kuat pada kulit tetapi harus tetap mudah dicuci oleh air
3.Uji proteksi dengan kertas saring yang ditetesi larutan KOH 0,1 N.Apabila tidak ada noda maka salep mempunyai proteksi terhadap cairan(KOH.
4.Uji pelepasan obat dari sediaan,yaitu:
-in vitro:metoda difusi pada gelose,cara mikrobiologi,metoda difusi dengan membran,metoda difusi tanpa membran.
-in vivo:metoda histologi,metoda "tracer"yang dilabel dengan radio aktif,metoda penilaian pada aspek fisiologi tertentu,analisis pada cairan badan/jaringan.
saran&kritik:menurut saya dengan sistem blog ini memang lebih praktis tetapi jadi lebih boros karena harus ke warnet.
Nama:Septin Handayani
NIM:K100070082
Kelas:C
Unguentum Olei Iecoris Aselli
R/Olei Iecoris Aselli 20
Cerae flavae 5
Vaselini 25
m.f.unguentum
Kontrol Kualitas
1.Uji daya menyebar salep,semakin besar diameter penyebarannya maka semakin baik.
2.Uji daya melekat salep,semakin melekat maka semakin baik asal dapat mudah tercuci air.
3.Uji kemampuan proteksi dengan kertas saring yang ditetesi larutan KOH 0,1 N.Apabila tidak ada noda maka salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan(larutan KOH).
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep,ada beberapa cara yaitu:
-in vitro:metoda difusi pada gelosa,cara mikrobiologi,metoda difusi dengan membran,metoda difusi tanpa membran.
-in vivo:metoda histologi,metoda "tracer" yang dilabel dengan radio aktif,metoda penilaian pada aspek fisiologi tertentu,analisis pada cairan badan/jaringan.
saran&kritik:
dengan adanya sistem blog dalam pengerjaan tugas semakin menyulitkan mahasiswa.
Nama:Dewi Purnamasari
NIM:K100070092
Kelas:C
Tugas salep
1. Formula Salep
R/ Zink Oxyd. 3
Vaselin ad 30
M.D.S. Zinkzalf
keterangan :
a. Zinkzalf untuk kelainan pada kulit seperti eczema, impetigo, psoriasis, pruritus.
b. Zinci Oxydum: astringen, antiseptik lemah, protektif.
c. Vaselinum: vehikulum
2. cara uji kontrol kualitas salep
a. daya menyerap air
daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air, digunakan untuk menkarakterisasi basis absorbsi. bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g), yang mampu diikat oleh
100 gram basis bebas air pada suhu tertentu 15-20C secara terus menerus/dalam jangka waktu terbatas (24 jam).
b. kandungan air
ada 3 cara yaitu:
1. penentuan kehilangan akibat pengeringan .sebagai kandungan air digunakan ukuran kehilangan masa maksimal(%) yang dihitung pada saat pengeringan disuhu tertentu (100-110C)
2. cara penyulingan. prinsip metode ini terletak pada penyulingan menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat bercampur dengan air.
3. cara titrasi menurut karl fischer. penentuannya berdasar atas perubahan belerang dioksida dan iod serta air dengan adanya piridin dan metanol.
c. konsistensi
ada 2 cara yaitu:
1. metode penetrometer. sebagai ukuran konsistensi digunakan apa yang dinamakan penetrasi krucut (mm.106^-1)artinya kedalam penetrasi sebuah kerucut bersekala (masanya tertentu dan sudut yang tertentu pula) dengan kondisi percobaan yang telah ditetapkan secara tepat dalm waktu tertentu. alatnya disebut penetrometer.
2. penentuan batas mengalir praktis. diartikan sebagai tegangan geser minimal yang diperlikan untuk membawa suatu bahan mulai mengalir. alat yang digunakan adalah timbangan visko dan rheoviskometer.
d. penyebaran
penentuannya dilakukan dengan extensometer. sebuah sampel salepdengan volume tertentu diletakkan dipusat antara 2 lempeng gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani dengan meletakkan anak timbang diatasnya. permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan kkarakteristk daya sebarnya.
e. termoresistensi
digunakan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim (tropen) terjadi secara nyata dan terus menerus. salep yang terdapat dalam suatu wadah tertutup digunakan secara berulang dan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara kontinyu (misal 20jam pada 30c dan 4jam pada 10c). kemudian waktunya ditentukan selama tidak terjadi penurunan kualitas seperti kerusakan konsistensi dan homogenitas.
f. ukuran partikel
umumnya farmakope tidak memepersyratkan pengujian ukuran partikel dalam salep suspensi, melainkan hanya membatasi penggunaan serbuk halus dan serbuk yang sangat halus.dalam pembuatannya beberapa farmakope mensyaratkan batas ukuran partikel sebesar 60/200 mikrometer. alat yang digunakan adalah grindometer,
3. saran dan kritik
so far so good. untuk kedepannya moga slidenya dibikin menarik supaya gak ngantuk ....
NAMA :ENDANG MUDASIH
NIM :K100 070 103
KELAS: C
Tugas salep
1. Formula Salep
R/ Benzokain 0,100
Tanin 3
adeps lanae 10
vaselin. Flav ad 50
m.f. ung.
S. us. ext.
keterangan :
khasiat : digunakan secara lokal untuk pengobatan hemorrhoid dan pruritus ani
a. Benzocain sebagai anestetik lokal yang tidak memeberi iritasi pada kulit
b. Tanin sebagai astringen, protein presipitan
c. adeps lanae untuk membantu melekatnya salep pada mukosa rektum
d. Vaselinum: vehikulum
2. cara uji kontrol kualitas salep
a. daya menyerap air
daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air, digunakan untuk menkarakterisasi basis absorbsi. bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g), yang mampu diikat oleh
100 gram basis bebas air pada suhu tertentu 15-20C secara terus menerus/dalam jangka waktu terbatas (24 jam).
b. kandungan air
ada 3 cara yaitu:
1. penentuan kehilangan akibat pengeringan .sebagai kandungan air digunakan ukuran kehilangan masa maksimal(%) yang dihitung pada saat pengeringan disuhu tertentu (100-110C)
2. cara penyulingan. prinsip metode ini terletak pada penyulingan menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat bercampur dengan air.
3. cara titrasi menurut karl fischer. penentuannya berdasar atas perubahan belerang dioksida dan iod serta air dengan adanya piridin dan metanol.
c. konsistensi
ada 2 cara yaitu:
1. metode penetrometer. sebagai ukuran konsistensi digunakan apa yang dinamakan penetrasi krucut (mm.106^-1)artinya kedalam penetrasi sebuah kerucut bersekala (masanya tertentu dan sudut yang tertentu pula) dengan kondisi percobaan yang telah ditetapkan secara tepat dalm waktu tertentu. alatnya disebut penetrometer.
2. penentuan batas mengalir praktis. diartikan sebagai tegangan geser minimal yang diperlikan untuk membawa suatu bahan mulai mengalir. alat yang digunakan adalah timbangan visko dan rheoviskometer.
d. penyebaran
penentuannya dilakukan dengan extensometer. sebuah sampel salepdengan volume tertentu diletakkan dipusat antara 2 lempeng gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani dengan meletakkan anak timbang diatasnya. permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan kkarakteristk daya sebarnya.
e. termoresistensi
digunakan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim (tropen) terjadi secara nyata dan terus menerus. salep yang terdapat dalam suatu wadah tertutup digunakan secara berulang dan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara kontinyu (misal 20jam pada 30c dan 4jam pada 10c). kemudian waktunya ditentukan selama tidak terjadi penurunan kualitas seperti kerusakan konsistensi dan homogenitas.
f. ukuran partikel
umumnya farmakope tidak memepersyratkan pengujian ukuran partikel dalam salep suspensi, melainkan hanya membatasi penggunaan serbuk halus dan serbuk yang sangat halus.dalam pembuatannya beberapa farmakope mensyaratkan batas ukuran partikel sebesar 60/200 mikrometer. alat yang digunakan adalah grindometer,
3. saran dan kritik
pembelajaran secara multimedia memang bagus, perlu dilanjutkan untuk ke depannya.,,,
NAMA :KHUSNUL KHOTIMAH WIBAWATI
NIM :K100 070 114
KELAS: C
Unguentum Balsami Peruviani
R/Balsam Peruvian 1
Vaselin flavi 24
m.f.unguentum
Kontrol Kualitas:
1.Uji daya menyebar salep,semakin besar diameternya maka salep semakin baik.
2.Uji daya melekat salep,semakin melekat pad kulit maka semakin baik asalkan harus mudah tercuci air.
3.Uji kemampuan proteksi dengan kertas saring yang ditetesi larutan KOH 0,1 N.Apabila tidak ada noda maka salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan(larutan KOH).
4.Uji pelepasan obat dari sediaan,ada beberapa cara yaitu:
-in vitro:metoda difusi pada gelosa,cara mikrobilogi,metoda difusi dengan membarn,metoda difusi tanpa membran.
-in vivo:metoda histologi,metoda "tracer" yang dilabel dengan radio aktif,metoda penilaian pada aspek fisiologi tertentu,analisis pada cairan badan/jaringan.
saran&kritik:
dengan metode ini lebih praktis tetapt kadang lebih boros daripada menggunakan kertas.
Nama:Rovikoh
NIM:K100070079
Kelas:C
Tugas salep
1. Formula Salep
R/ acid. Boric. pulv 3
Vaselin ad 30
M.D.S. Boorzalf
keterangan :
khasiat : Boorzalf digunakan sebagai antiseptik lemah
a. acidum boricum pulveratum : antiseptik lemah, bakteriostatik dan fungistatik lemah : hanya dipakai obat luar
b. Vaseline: untuk pembuatan boorzalf sebaiknya yang berwarna putih karena acidum baricum juga putih
2. cara uji kontrol kualitas salep
a. daya menyerap air
daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air, digunakan untuk menkarakterisasi basis absorbsi. bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g), yang mampu diikat oleh
100 gram basis bebas air pada suhu tertentu 15-20C secara terus menerus/dalam jangka waktu terbatas (24 jam).
b. kandungan air
ada 3 cara yaitu:
1. penentuan kehilangan akibat pengeringan .sebagai kandungan air digunakan ukuran kehilangan masa maksimal(%) yang dihitung pada saat pengeringan disuhu tertentu (100-110C)
2. cara penyulingan. prinsip metode ini terletak pada penyulingan menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat bercampur dengan air.
3. cara titrasi menurut karl fischer. penentuannya berdasar atas perubahan belerang dioksida dan iod serta air dengan adanya piridin dan metanol.
c. konsistensi
ada 2 cara yaitu:
1. metode penetrometer. sebagai ukuran konsistensi digunakan apa yang dinamakan penetrasi krucut (mm.106^-1)artinya kedalam penetrasi sebuah kerucut bersekala (masanya tertentu dan sudut yang tertentu pula) dengan kondisi percobaan yang telah ditetapkan secara tepat dalm waktu tertentu. alatnya disebut penetrometer.
2. penentuan batas mengalir praktis. diartikan sebagai tegangan geser minimal yang diperlikan untuk membawa suatu bahan mulai mengalir. alat yang digunakan adalah timbangan visko dan rheoviskometer.
d. penyebaran
penentuannya dilakukan dengan extensometer. sebuah sampel salepdengan volume tertentu diletakkan dipusat antara 2 lempeng gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani dengan meletakkan anak timbang diatasnya. permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan kkarakteristk daya sebarnya.
e. termoresistensi
digunakan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim (tropen) terjadi secara nyata dan terus menerus. salep yang terdapat dalam suatu wadah tertutup digunakan secara berulang dan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara kontinyu (misal 20jam pada 30c dan 4jam pada 10c). kemudian waktunya ditentukan selama tidak terjadi penurunan kualitas seperti kerusakan konsistensi dan homogenitas.
f. ukuran partikel
umumnya farmakope tidak memepersyratkan pengujian ukuran partikel dalam salep suspensi, melainkan hanya membatasi penggunaan serbuk halus dan serbuk yang sangat halus.dalam pembuatannya beberapa farmakope mensyaratkan batas ukuran partikel sebesar 60/200 mikrometer. alat yang digunakan adalah grindometer,
3. saran dan kritik
semoga menjadi lebih baik untuk tahun-tahun berikutnya
NAMA :Elviera setyowati
NIM :K100 070 078
KELAS: C
Tugas salep
1. Formula Salep
R/ acid. Salicyl 0,600
Sulfur ppt. 1,200
Vaselin flav. ad 30
S. us. ext.
keterangan :
khasiat : sebagai antiscabies
a. acidum salicyicum : bacteriostatik fungisida dan keratolitik.
b. sulfur percipitatum : parasitisida, antiseptik lemah
2. cara uji kontrol kualitas salep
a. daya menyerap air
daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air, digunakan untuk menkarakterisasi basis absorbsi. bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g), yang mampu diikat oleh
100 gram basis bebas air pada suhu tertentu 15-20C secara terus menerus/dalam jangka waktu terbatas (24 jam).
b. kandungan air
ada 3 cara yaitu:
1. penentuan kehilangan akibat pengeringan .sebagai kandungan air digunakan ukuran kehilangan masa maksimal(%) yang dihitung pada saat pengeringan disuhu tertentu (100-110C)
2. cara penyulingan. prinsip metode ini terletak pada penyulingan menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat bercampur dengan air.
3. cara titrasi menurut karl fischer. penentuannya berdasar atas perubahan belerang dioksida dan iod serta air dengan adanya piridin dan metanol.
c. konsistensi
ada 2 cara yaitu:
1. metode penetrometer. sebagai ukuran konsistensi digunakan apa yang dinamakan penetrasi krucut (mm.106^-1)artinya kedalam penetrasi sebuah kerucut bersekala (masanya tertentu dan sudut yang tertentu pula) dengan kondisi percobaan yang telah ditetapkan secara tepat dalm waktu tertentu. alatnya disebut penetrometer.
2. penentuan batas mengalir praktis. diartikan sebagai tegangan geser minimal yang diperlikan untuk membawa suatu bahan mulai mengalir. alat yang digunakan adalah timbangan visko dan rheoviskometer.
d. penyebaran
penentuannya dilakukan dengan extensometer. sebuah sampel salepdengan volume tertentu diletakkan dipusat antara 2 lempeng gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani dengan meletakkan anak timbang diatasnya. permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan kkarakteristk daya sebarnya.
e. termoresistensi
digunakan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim (tropen) terjadi secara nyata dan terus menerus. salep yang terdapat dalam suatu wadah tertutup digunakan secara berulang dan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara kontinyu (misal 20jam pada 30c dan 4jam pada 10c). kemudian waktunya ditentukan selama tidak terjadi penurunan kualitas seperti kerusakan konsistensi dan homogenitas.
f. ukuran partikel
umumnya farmakope tidak memepersyratkan pengujian ukuran partikel dalam salep suspensi, melainkan hanya membatasi penggunaan serbuk halus dan serbuk yang sangat halus.dalam pembuatannya beberapa farmakope mensyaratkan batas ukuran partikel sebesar 60/200 mikrometer. alat yang digunakan adalah grindometer,
3. saran dan kritik
good luck buat non solid... cayooo
NAMA :fatkhu rochmi
NIM :K100 070 077
KELAS: B
R/ Kalii Iodida 1
Lanolin 5
Ungt simplek ad 20
m.f. ungt
S u e. omni mane et vesp.
Keterangan:
Lanolin : Adeps Lanae 75% = 3,75
Aqua 25% = 1,25
Ungt simplek : Ol. Sesami 70% = 9,8
Cera Flava 30% = 4,2
Uji kontrol kualitas:
Daya menyebar, daya melekat, kemampuan proteksi, pelepasan obat, viskositas, homogenitas, kehalusan, volume dan berat.
Pebriyani
K 100 070 012
Kelas A
R/ Albucid Na 0,25
Kortison 0,25
Parafin Liq 1,2
Adeps lanae 1,2
Vaselin flavum 9,6
m.f. ungt opth
Uji kontrol kualitas:
Daya menyebar, daya melekat, kemampuan proteksi, pelepasan obat, viskositas, homogenitas, kehalusan, sterilitas, volume dan berat.
Zuliana Styarini
K 100 070 029
Kelas A
R/ Menthol 10
Metil Salisilat 10
Adeps Lanae 100
m.f. ungt
Uji kontrol kualitas:
Daya menyebar, daya melekat, kemampuan proteksi, pelepasan obat, viskositas, homogenitas, kehalusan, volume dan berat.
Cahya Bety S.
K 100 070 018
Kelas A
Formula sediaan salep dengan golongan
basis salep serap
R/Vaselin Putih 20%
Parafin Cair 10%
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3%
Cremophor A25 3%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Centellae Herba
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
Air Suling 38,8%
uji kontrol kualitas
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur viskositasnya menggunakan viskometer
Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga
selama satu menit, setiap minggu selama
delapan minggu pada suhu kamar.
yunita ratna pramitasari
kelas B
K100070062
Formula sediaan salep dengan golongan
basis salep serap
R/Vaselin Putih 20%
Parafin Cair 10%
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3%
Cremophor A25 3%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Centellae Herba
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
Air Suling 38,8%
uji kontrol kualitas
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur viskositasnya menggunakan viskometer
Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga
selama satu menit, setiap minggu selama
delapan minggu pada suhu kamar.
yunita ratna pramitasari
kelas B
K100070062
Unguentum Ophtalmicae Chloramphenicol 2%
R/ Chloramphenicol 2 %b/b
Cetyl alkohol 0.04
Lemak bulu 0.46
Vaselin flavum 6.5
Parafin cair ad 10
Formula dasar salep (point 2-5) di atas disterilkan dengan cara 4.
Uji kontrol kualitas sediaan salep:
1. uji daya menyebar salep
2. uji daya melekat salep
3. uji kemampuan proteksi salep
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
Rifka Annida/ K100070039
Formula sediaan salep dengan golongan
basis salep hidrokarbon atau berlemak
Vaselin Putih 82,75%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Centellae Herba
Montanox 80 2%
Mentol 0,05%
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur viskositasnya menggunakan viskometer
Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga
selama satu menit, setiap minggu selama
delapan minggu pada suhu kamar.
Retty K
K100070061/B
formula sediaan salep:
UNGUENTUM PERUVIANI
R/ Balsam Peru 3
Vaselin kuning 27
campurkan
cara uji kontrol kualitas sediaan yang sudah jadi:
-uji daya menyebar salep
-uji daya melekat salep
-uji kemampuan proteksi
-uji pelepasan obat dari sediaan salep
kritiknya blognya sudah cukup bagus sih tapi agak ribet kalo ada tugas soalnya musti ke warnet.
sarannya kalau bisa tambahin lgi info-info yang lain.
Nama : Sintya Dewi Priani
NIM : K 100 070 034
(ulang)
Unguentum Ophtalmicae Chloramphenicol 1%
R/ Chloramphenicol 1%
Cetyl alkohol 0.04
Vaselin flavum 6.5
Lemak bulu 0.46
Parafin liq ad 10
Formula dicampur dan diterilkan dengan cara 4 dan disaring.
Uji kontrol kualitas:
1. uji daya menyebar
2. uji daya melekat
3. uji kemampuan proteksi
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
5. uji kesterilan (salep mata)
kritik&saran
1. laboran mohon lebih ramah lagi, maklumkita lagi proses belajar.
2. alat uji waktu lebur suppositoria kok gak berfungsi dengan baik, gimana tuh...mohon dibenerin lagi...
3. moga praktikum non solid lancar...nonsolid, we love you,,,
Rifka Annida k 100 070 039
Salep gentamisina
Tiap 10 g mengandung :
Gentamycini sulfas setara dengan
gentamycinum 10.000 UI
Methylis parabenum 0,500 ml
Buthylis parabenum 0,100 ml
Paraffinum liquidum 1 g
Vaselinum album hingga 10 g
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur viskositasnya menggunakan viskometer
Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga
selama satu menit, setiap minggu selama
delapan minggu pada suhu kamar.
mimin honniasih
k100070060/B
Tugas Non Solid (SALEP)
1. Salep antikeloid dari herba pegagan
Formula sediaan salep dengan basis salep hidrokarbon atau berlemak
Vaselin Putih82,75%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 %
Montanox 802 %
Mentol0,05 %
Nipagin0,15 %
Nipasol0,05 %
Formula sediaan salep dengan basis salep serap
Vaselin Putih20 %
Parafin Cair10 %
Cutina GMS10%
Cremophor A63 %
Cremophor A253 %
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba15 %
Nipagin0,15 %
Nipasol0,05 %
Air Suling38,8 %
2. uji kontrol kualitas sediaan salep
a. Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis untuk mengetahui homogenitas, warna dan bau setiap minggu selama delapan minggu pada suhu kamar.
b. Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya menggunakan pH meter setiap minggu selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c. Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam wadah viskometer kemudiaan diukur viskositasnya menggunakan viskometer Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga selama satu menit, setiap minggu selama delapan minggu pada suhu kamar.
d. Pengujian Keamanan Sediaan Salep
Pengujian keamanan sediaan salep yang dibuat dilakukan terhadap dua puluh orang sukarelawan dengan uji tempel terbuka (Patch test), yakni : Sejumlah sediaan uji dioleskan pada punggung tangan kanan sukarelawan dan dibiarkan terbuka selama lima menit. Punggung tangan kiri diolesi sediaan basis salep tanpa ekstrak sebagai pembanding. Selanjutnya perubahan warna yang terjadi pada punggung tangan kanan masing-masng sukarelawan diamati. Jika tidak terjadi reaksi
(tidak merah dan tidak bengkak) diberi tanda (-), jika terjadi reaksi (kulit memerah) diberi tanda (+), selanjutnya jika terjadi pembengkakan diberi tanda (++).
e. Pengujian Kesukaan (Hedonic test) Sediaan Salep
Uji kesukaan dilakukan terhadap kedua formula basis salep pilihan, kepada dua puluh orang responden dengan metode angket. Faktor yang menjadi evaluasi yaitu kesukaan mereka terhadap sediaan salep yang mudah dioleskan, mudah dicuci dan tidak lengket serta memberikan kenyamanan pemakaian akan sediaan salep yang dioleskan ke permukaan kulit mereka.
Sumber : Padmadisastra, Y., Syaugi, A., Anggia, S., 2007, Formulasi Sediaan Salep Antikeloidal yang Mengandung Ekstrak Terfasilitasi Panas MicrowaveDari HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban), (Online), (http://pustaka.unpad.ac.id/.../makalah_formulasi_sed_salep_akeloidal_mic_oven_2007.pdf), diakses 23 oktober 2009.
nama : Sholikha Deti Andasari
NIM : K 100 070 017
Kelas : A
kritik dan saran:
penugasan lewat blog bagi kami bermanfaat terutama mengurangi dampak global selain itu mahasiswa akan lebih aktif mencari informasi melalui media elektronik ini dan tidak akan gaptek.
terima kasih atas bimbingannya.
UNGUENTUM ICHTAMOL
R/ ichtamol 10 gram
lemak bulu 10 gram
vaselin kuning 80 gram
campurkan
Khasiat salep sebagai obat bisul
uji kontrol kualitas salep:
1.Uji daya menyebar salep
2.Uji daya melekat salep
3.Uji kemampuan proteksi
4.Uji pelepasan obat dari sediaan
salep
NAMA:DESINA ARTAMI
NIM :K100070027
KELAS:A
FORMULA SEDIAAN SALEP
Metil paraben 0.25 gram=pengawet
Propil paraben 0.15 gram=pengawet
Sodium lauryl sulfat 10=surfaktan,enhancer
Propilen glikol 120=kosolven
Stearyl alcohol 250 ml=kosolven
White petrolatum 250=basis salep
Aquadest ad 1000ml=pelarut
UJI SIFAT FISIK SALEP
1. Daya Menyebar
Untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati dan absorbsinya pada tempat pemakaian.Semakin besar daya menyebar salep makaefek yang akan ditimbulkan semakin cepat.Daya menyebarnya dapat diukur dengan besarnya diameter salep.Sehingga makin besar daya menyebar salep, maka ketersediaan obat untuk diabsorbsi makin besar.
2.Daya Melekat
Untuk mengetahui lamanya salep melekat pada kulit selama pemakaian atau seberapa lama waktu kontak antara salep dengan kulit.Diuji dengan meletakkan salep diantara obyek glass dan diberi beban 1 kg selama 5 menit.Makin lama waktu yang diperlukan hingga kedua obyek glass terlepas, maka makin baik daya melekat obat tersebut.Semakin lama salep melekat pada kulit maka efek yang ditimbulkan juga semakin besar.
3.Kemampuan Proteksi
Untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.Contoh dari pengaruh luar diantara lain berupa asam-basa,debu, sinar matahari dll.Uji proteksi yang baik ditunjukkan dengan adanya noda merah pada kertas saring yang diolesi salep dan paraffin kemudian ditetesi KOH.
4.VISKOSITAS
Viskositas adalah suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas akan semakin lebar tahanannya.Uji viskositas menggunakan alat viskosimeter.
5.Uji Pelepasan Obat
Untuk mengetahui berapa persen kadar obat yang lepas dari salep yang dapat terdifusi melewati membrane.Salep yang baik juga harus melpaskan obatnya dari basis.Hal ini bekaitan dengan khasiat yang terkandung dalam zat aktifnya.
Faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari salep
a.Kelarutan dari bahan obat terhadap bahan pembawa.
b.Difusi obatdari basis
c.Jenis basis salep atau medium pelepasan
d.Konsentrasi obat
stefani pramita f K100 070 093
kelas C
NAMA : TRI AGUS SAROSO
KELAS : C
NIM : K100070104
R/Ekstrak hidroglikolik(centellae herba) 15%
Vaselin putih 82,75
Montanox 2
Mentol 80
Nipagin 0,05
Nipasor 0,15
Uji Kualitas:
1.Pemeriksaan kestabilan:
a. Pemeriksaan kestabilan
fisik(homogenitas, warna &
bau dalam jangka waktu terten-
tu)secara organoleptis.
b. Pemeriksaan pH
c. Pemeriksaan viskositas
2.Pengujian keamanan sediaan salep
3.Pengujian kesukaan(hedonic test) sediaan
1. Saran
a.segala sesuatu yg berhubungan kul ditulis dalam blog. ex; materi kul, pengumuman lain
b.kalau bisa, jk qt ngirim tugas bisa copi paste dr m.word. jd qt tidak usah ngetik lagi.
2. Kritik
a.halaman blog kurang menarik
DIHARAPKAN SEMUA MATERI KULIAH DIBUATKAN BLOG.
Tugas Salep
1. Formulasi Salep
R/Acidi Stearinici 15,0
Cerae albi 2
Vaseline albi 8
Triethanolamini 1,5
Metil paraben 3
Vit.E 5
Aquadest 65,5
2. Uji kontrol kualitas
a. Uji daya menyebar salep
Salep 0,5 gram diletakkan ditengah kaca bulat,ditutup dengan kaca yang telah ditimbang beratnya dan dibiarkan selama 1 menit,lalu diukur diameter salep yang menyebar.Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
b. Uji kemampuan proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditempelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabila tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan.
c. Uji daya melekat salep
Salep diletakkan kira - kira secukupnya diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang lain diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram.Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.Uji daya melekat salep digunakan untuk mengetahui lamanya salep melekat.
d. Uji pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Faktor yang mempengaruhi disolusi salep kelarutan dari bahan obat (afinitas obat) terhadap bahan pembawa , difusi obat dari basis, jenis basis salep.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
e. pH , warna , tekstur permukaan , feel , rheologi , stabilitas fisik.
Nama : Noviana Fendasari
NIM : K 100 070 112
Kelas : C
1. Formula
R/ Asam salisilat 10
Sulfur praecip. 10
Minyak pinus 1
Propil paraben 0.5
Gliserin 5
Adeps lanae 10
Vas. Album ad 100
2. Kontrol Kualitas salep
Uji fisika dan kimia meliputi :
pH , keseragaman bahan aktif , warna , kejernihan , tekstur permukaan , ukuran partikel/globul , Feel , Rheologi , Stabilitas fisik
Uji sifat fisik meliputi
• Daya proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditepelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabial tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar,seperti radiasi sinar matahari dan berbagai macam mikroorganisme.
• Daya melekat
Salep kira-kira secukupnya diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang alin diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram.Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.
• Daya menyebar
Salep 0,5 gram diletakkan ditengah kaca bulat,ditutup dengan kaca yang telah ditimbang beratnya dan dibiarkan selama 1 menit,lalu diukur diameter salep yang menyebar.Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
• Pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Faktor yang mempengaruhi disolusi salep kelarutan dari bahan obat (afinitas obat) terhadap bahan pembawa , difusi obat dari basis, jenis basis salep.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
Nama : Zetty Novaliana
NIM : K 100 070 0107
Kelas : C
TUGAS SALEP
1. Formula
R/ Olei Iecoris aseli 5
Adeps lanae 5
Glycerin 3
Vitamin E 0,5
Vas. Album ad 50
2. Kontrol Kualitas salep
a. pH
b. Keseragaman bahan aktif
c. Warna
d. Kejernihan
e. Tekstur permukaan
f. Penyebaran
g. Ukuran partikel/globul
h. Feel
i. Rheologi
j. Stabilitas fisik
k. Daya proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditempelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabila tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti sinar UV, mikroorganisme.
l. Daya melekat
Salep kira-kira secukupnya diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang alin diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram.Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.Hal ini dilakukan agar salep tidak mudah lepas dan tetap melekat pada kulit.
m. Pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
Nama : Annisa Rakhim
NIM : K 100 070 058
Kelas : B
TUGAS SALEP
1. Formula
R/ Menthol 1
Cera flava 4
Ichtamolum 2
Vitamin E 2 %
Nipagin 1 %
Adeps Lanae 8
Vaselin flavum ad 30
2. Kontrol kualitas salep
Uji fisika dan kimia meliputi :
pH , keseragaman bahan aktif , warna , kejernihan , tekstur permukaan , ukuran partikel/globul , Feel ,Stabilitas fisik
Uji sifat fisik meliputi
• Uji daya proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditempelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabila tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar.
• Uji daya melekat
Salep kira-kira secukupnya diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang alin diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram. Uji daya melekat salep digunakan untuk mengetahui lamanya salep melekat Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.
• Uji daya menyebar
Salep 0,5 gram diletakkan ditengah kaca bulat,ditutup dengan kaca yang telah ditimbang beratnya dan dibiarkan selama 1 menit,lalu diukur diameter salep yang menyebar.Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
• Uji pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Faktor yang mempengaruhi disolusi salep kelarutan dari bahan obat (afinitas obat) terhadap bahan pembawa , difusi obat dari basis, jenis basis salep.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
Nama : Febtiana Nuridati
NIM : K 100 070 042
Kelas : B
TUGAS SALEP
1. Formula
R/ Olei Iecoris aseli 5
Adeps lanae 5
Glycerin 3
Vitamin E 0,5
Vas. Album ad 50
2. Kontrol Kualitas salep
a. pH
b. Keseragaman bahan aktif
c. Warna
d. Kejernihan
e. Tekstur permukaan
f. Penyebaran
g. Ukuran partikel/globul
h. Feel
i. Rheologi
j. Stabilitas fisik
k. Daya proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditempelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabila tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti sinar UV, mikroorganisme.
l. Daya melekat
Salep kira-kira secukupnya diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang alin diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram.Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.Hal ini dilakukan agar salep tidak mudah lepas dan tetap melekat pada kulit.
m. Pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
Nama : Annisa Rakhim
NIM : K 100 070 058
Kelas : B
TUGAS SALEP
1. Formula
R/ Olei Iecoris aseli 5
Adeps lanae 5
Glycerin 3
Vitamin E 0,5
Vas. Album ad 50
2. Kontrol Kualitas salep
a. pH
b. Keseragaman bahan aktif
c. Warna
d. Kejernihan
e. Tekstur permukaan
f. Penyebaran
g. Ukuran partikel/globul
h. Feel
i. Rheologi
j. Stabilitas fisik
k. Daya proteksi
Kertas saring 1 (10 x 10 cm)dibasahi dengan suatu indikator , misalnya fenolftalein.Kemudian dikeringkan,setelah kering diolesi dengan salep yang akan diuji.Kertas saring II dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibaut pematang pada pinggir areal dengan paraffin padat yang dilelehkan,lalu dikeringkan.Kemudian kertas satu ditempelkan pada kertas II lalu dibasahi dengan KOH,dilihat selama berapa menit ada noda merah atau tidak.Apabila tidak ada noda berarti salep tersebut memberikan proteksi terhadap cairan ( larutan KOH).Uji kemampuan proteksi digunakan untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti sinar UV, mikroorganisme.
l. Daya melekat
Salep kira-kira secukupnya diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya , kemudian diletakkan gelas obyek yang alin diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.Dipasang gelas obyek pada alat tes,dilepaskan beban seberat 80 gram.Semakin lama salep menempel berarti salep tersebut semakin baik.Hal ini dilakukan agar salep tidak mudah lepas dan tetap melekat pada kulit.
m. Pelepasan obat dari sediaan
Dilakukan dengan uji disolusi.Caranya uji disolusi yaitu salep dimasukkan sel disolusi lalu dimasukkan daalm medium disolusi,diambil 5 ml dalam waktu tertentu.Dihitung harga DEnya
Nama : Annisa Rakhim
NIM : K 100 070 058
Kelas : B
Salep Ihtamol
Tiap 10 g mengandung :
Ichthammolum 10 g
Adeps lanae 45 g
Vaselinum 45 g
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
abdullah ma'ruf
K100070127
TUGAS SALEP
R/ Dimethion : 4
Stearic acid : 6
Cetyl alcohol : 1,5 (Fase minyak)
Mineral oil : 2,2
Trietanolamin : 1,5
Glycerin : 1,8 (Humectant)
Metil paraben : 0,2 (Preservatif)
Aquades : 82,8 (Fase air)
Uji Kontrol Kualitas Sediaan Salep
1. Uji sifat fisik salep
• Uji daya menyebar salep, untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
a. Ditimbanglah 0,5 gram salep. Diletakkan di tengah kaca bulat.
b. Ditimbang kacanya, diletakkan kaca di atas massa salep dan biarkan selama 1 menit.
c. Diukur berapa diameter salep yang menyebar.
d. Ditambahkan 50 gram beban tambahan, diamkan selama 1menit dan dicatat diameter salep.
• Uji daya melekat salep, untuk mengetahuin lamanya salep melekat.
a. Diletakkan salep ditimbang diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya.
b. Diletakkan gelas obyek yang lain atas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.
c. Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek tersebut terlepas.
• Uji kemampuan proteksi, untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan
a. Diambil sepotong kertas saring (10x10 cm). Basahi dengan larutan fenoftalein untuk indikator. Setelah itu kertas dikeringkan.
b. Olesilah kertas tersebut dengan salep.
c. Sementara itu pada kertas saring yang lain, buatlah suatu areal (2,5x2,5 cm) dibuat areal dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering akan didapat areal yang dibatasi dengan parafin padat.
d. Diteteskan areal ini dengan larutan KOH 0,1 N.
e. Dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenoftalein pada waktu 15,30,45,60 deteik;3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah.
f. Kalau tidak ada noda berarti salep memberikan proteksi. Catatan: semakin lama terbentuk noda merah berartisemakin baik daya proteksinya dan sebaliknya.
• Uji Pelepasan obat dari sediaan salep, uji disolusi salep, dipengaruhi oleh faktor : kelarutan dari bahan obat (afinitas obat) terhadap bahan pembawa, difusi obat dari basis,jenis basis salep.
a. Disiapkan sel disolusi salep dan membran selofan porous (sebelum dipergunakan di rendam dulu 24 jam dalam air suling).
b. Masukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan ditimbang. Ditutup dengan membran selofan, dijaga supaya tidak ada gelembung udara antara salep dan membran.
c. Ditambahkan air suling 37 0C, 500 ml ke dalam bejana disolusi. Dijaga suhu medium tetap 37 0C.
d. Dimasukkan sel yang telah diisi salep tersebut dalam medium.
e. Diambil 5 ml contoh medium pada waktu 5,10,15,25,35 dan 45 menit.
f. Ditetapkan kadar zat aktif, dengan 5 ml contoh medium ditambah1 ml larutan FeCl3. Ditetapkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu.
• Viskositas, suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu caiaran untuk mengalir, makin tinngi viskositas akan semakin besar tahanannya.
2. Uji sifat kimia salep
• pH
• Keseragaman bahan aktif
• Warna
• Kejernihan
• Tekstur permukaan
• Penyebaran
• Ukuran partikel/globulFeel
• Rheologi
• Stabilitas fisik
MARTUTY RAHAYU . K100070088 . KELAS C
Salep etil Aminobenzoat Tanin
Salep wasir
Tiap 10 g mengandung :
Aethylis Aminobenzoas 20 mg
Tannium 1 g
Adeps Lanae 2 g
Vaselinum flavum ad 10 g
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Dosis 2-3 kali sehari, dioleskan
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
retno nur santi
K100070124 - d
Salep Antazolina
Tiap 10 g mengandung :
Antazolini Hydrocloridum 200 mg
Salep dasar yang cocok
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
risa widiani
K100070122
R/ Beta Naphtholi 1
calcii carbon 2,5
sapo kalini 5
adeps lanae ad 25
m.d.s.ad us ext
kontrol kwalitas salep:
1.daya lekat salep,byasanya diujikan pada kulit,dan dilihat apakah melekat pada kulit atau tidak
2.bau
3.menimbulkan iritan atau tidak
4.homogenitas,jika dioleskan pada sekeping kaca/bhan transparan harus menunjukkan susunan yang homogen
R/ Beta naphtholi 1
Calcii carbon 2,5
Sapo kalini 5
Adeps lanae ad 25
m.d.s.ad us ext
UJI KONTROL KWALITAS ;
1.daya lekat salep,dioleskan pada kulit,melekat/tidak
2.bau
3.menimbulkan iriyan/tidak
4.homogenitas,dioleskan pada kaca/transparan harus menunjukkan susunan yang homogen
5.etiket obat luar,biru
saran:pak lewat kertas aja tugasnya,agak ribet
wifda mawaliya/k100070069
ass..... pak ribet pake web...pake kertas aja ya pak?
FORMULA :
R/ Jojoba Oil 1
Vitamin E 0,5
Asam stearat 7,25
Trietanolamin 0,75
Adeps lanae 1,5
Parafin liquidum 12,5
Nigagin 0,05
Air suling 27,5
CARA UJI SEDIAAN SALEP:
1.Uji Daya Menyebar Salep
Salep diletakkan ditengah alat bulat (kaca bulat).
↓
Diletakkan kaca yang satunya diatas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit.
↓
Diukur diameter salep yang menyebar.
↓
Ditambahkan beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya.
↓
Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan dan dicatat diameter salep yang menyebar setelah 1 menit.
↓
Digambar dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar.
2.Uji Daya Melekat Salep
Diletakkan salep diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya.
↓
Diletakkan gelas obyek yang lain di atas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.
↓
Dipasang gelas obyek pada alat test.
↓
Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek tersebut terlepas.
3.Uji Kemampuan Proteksi
Kertas saring dibasuhi dengan larutan fenol ftalein (indicator) lalu kertas dikeringkan.
↓
Kertas saring tersebut diolesi dengan salep yang akan dicoba.
↓
Pada kertas saring yang lain dibuat suatu areal dan dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan paraffin padat yang telah dilelehkan.
↓
Kedua kertas tersebut ditempelkan.
↓
Areal tersebut ditetesi dengan larutan KOH 0,1 N
↓
Dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu tertentu. Apakah ada noda merah pada kertas tersebut (kalau tidak ada noda merah berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan).
4.Uji Pelepasan Obat Dari Sediaan Salep
Salep dimasukkan sel disolusi
↓
Dimasukkan dalam medium dissolusi 370C
↓
Sampling medium (5ml) pada waktu tertentu.
↓
Dihitung harga DE
Nama : Rina Tri Hastuti
NIM : K100070113
Kelas : C
R/ Kalii Iodidi 2
Cera flavi 3
Ol.sesami 3
Lanolini 10
Cara uji kualitas salep :
1. uji daya sebar salep
a. ditimbang 0,5 gr salep. Diletakkan di tengah alat (kaca bulat)
b. ditimbang dulu kaca yang satunya. Diletakkan kaca tersebut di atas massa salep dan dibiarkan 1 menit
c. diukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi).
d. Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit.
2. uji daya melekat
a. salep diletakkan (secukupnya, dengan cara ditimbang) di atas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya
b. diletakkan gelas obyek lain di atas salep tersebut dan ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
c. gelas obyek dipasang pada alat tes
d. dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas.
3. uji kemampuan proteksi
a. dimbil sepotong kertas saring (10x10 cm). dibasahi dengan larutan fenolftalein untuk indicator. Setelah itu kerts dikeringkan
b. kertas tersebut diolesi (tahap a) dengan salep yang akan dicoba (satu muka)
c. pada kertas saring lain dibuat suatu areal (2,5x2,5cm) diguat pematang pda pinggir areal tersebut dengan paraffin padat yang dilelehkan. Setelah kering akan didapat areal yang dibatasi dengan paraffin padat
d. kertas tersebut ditempelkan di atas kertas sebelumnya (tahap b)
e. areal ini dibasahi/ditetesi dengan larutan KOH 0,1 N
f. diamati sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut
g. jika tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). (semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya).
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
a. disiapkan sel disolusi salep dan membrane selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu 24 jam dalam air suling)
b. dengan alat yang disediakan dimsukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan, lalu ditimbang. Ditutup dengan membrane selofan, dijaga supaya tidak ada pelembung udara antara salep dan membrane. Lalu sel ditutup dengan penutupnya
c. dituangkan air suling 37°c sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) ke dalam bejana disolusi (bisa juga dipergunakan beker gelas dengan tutup). Dijaga abgar suhu medium tetap 37°c selama percobaan
d. dimasukkan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dijalankan pengdukn dan pencatat waktu
e. diambil 5 ml contoh medium pada waktu : 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap kli mengambil contoh, dikembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml ait suling 37°c.
f. ditetapkan kadar salisilat delam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. ditetpkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Dihitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium da tiap pengmbilan tersebut
h. Dihitung harga DE
ayu putri fauziah/ K100 070 080/ kelas C
saran dan kritik: -
R/ Cetacei 12,5
Cerae albi 12
Paraffin liquidi 56
Natrii tetraboras 0,5
Aqua dest. 19 ml
Cara uji kualitas salep :
1. uji daya sebar salep
a. ditimbang 0,5 gr salep. Diletakkan di tengah alat (kaca bulat)
b. ditimbang dulu kaca yang satunya. Diletakkan kaca tersebut di atas massa salep dan dibiarkan 1 menit
c. diukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi).
d. Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit.
2. uji daya melekat
a. salep diletakkan (secukupnya, dengan cara ditimbang) di atas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya
b. diletakkan gelas obyek lain di atas salep tersebut dan ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
c. gelas obyek dipasang pada alat tes
d. dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas.
3. uji kemampuan proteksi
a. dimbil sepotong kertas saring (10x10 cm). dibasahi dengan larutan fenolftalein untuk indicator. Setelah itu kerts dikeringkan
b. kertas tersebut diolesi (tahap a) dengan salep yang akan dicoba (satu muka)
c. pada kertas saring lain dibuat suatu areal (2,5x2,5cm) diguat pematang pda pinggir areal tersebut dengan paraffin padat yang dilelehkan. Setelah kering akan didapat areal yang dibatasi dengan paraffin padat
d. kertas tersebut ditempelkan di atas kertas sebelumnya (tahap b)
e. areal ini dibasahi/ditetesi dengan larutan KOH 0,1 N
f. diamati sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut
g. jika tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). (semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya.
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
a. disiapkan sel disolusi salep dan membrane selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu 24 jam dalam air suling)
b. dengan alat yang disediakan dimsukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan, lalu ditimbang. Ditutup dengan membrane selofan, dijaga supaya tidak ada pelembung udara antara salep dan membrane. Lalu sel ditutup dengan penutupnya
c. dituangkan air suling 37°c sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) ke dalam bejana disolusi (bisa juga dipergunakan beker gelas dengan tutup). Dijaga abgar suhu medium tetap 37°c selama percobaan
d. dimasukkan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dijalankan pengdukn dan pencatat waktu
e. diambil 5 ml contoh medium pada waktu : 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap kli mengambil contoh, dikembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml ait suling 37°c.
f. ditetapkan kadar salisilat delam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. ditetpkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Dihitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium da tiap pengmbilan tersebut
h. Dihitung harga DE
tanggapan mengenai blog ; sudah baik, tenggang waktu pengumpulan tugas sebaiknya diperpanjang
disa andriani K100 070 087
kelas C
R/Metil paraben 0.25 gram
Propil paraben 0.15 gram
Sodium lauryl sulfat 10
Propilen glikol 120
Stearyl alcohol 250 ml
White petrolatum 250
Aquadest ad 1000ml
Cara uji kualitas salep :
1. uji daya sebar salep
a. ditimbang 0,5 gr salep. Diletakkan di tengah alat (kaca bulat)
b. ditimbang dulu kaca yang satunya. Diletakkan kaca tersebut di atas massa salep dan dibiarkan 1 menit
c. diukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi).
d. Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit.
2. uji daya melekat
a. salep diletakkan (secukupnya, dengan cara ditimbang) di atas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya
b. diletakkan gelas obyek lain di atas salep tersebut dan ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
c. gelas obyek dipasang pada alat tes
d. dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas
3. uji kemampuan proteksi
a. dimbil sepotong kertas saring (10x10 cm). dibasahi dengan larutan fenolftalein untuk indicator. Setelah itu kerts dikeringkan
b. kertas tersebut diolesi (tahap a) dengan salep yang akan dicoba (satu muka)
c. pada kertas saring lain dibuat suatu areal (2,5x2,5cm) diguat pematang pda pinggir areal tersebut dengan paraffin padat yang dilelehkan. Setelah kering akan didapat areal yang dibatasi dengan paraffin padat
d. kertas tersebut ditempelkan di atas kertas sebelumnya (tahap b)
e. areal ini dibasahi/ditetesi dengan larutan KOH 0,1 N
f. diamati sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut
g. jika tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). (semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya)
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
a. disiapkan sel disolusi salep dan membrane selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu 24 jam dalam air suling)
b. dengan alat yang disediakan dimsukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan, lalu ditimbang. Ditutup dengan membrane selofan, dijaga supaya tidak ada pelembung udara antara salep dan membrane. Lalu sel ditutup dengan penutupnya
c. dituangkan air suling 37°c sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) ke dalam bejana disolusi (bisa juga dipergunakan beker gelas dengan tutup). Dijaga abgar suhu medium tetap 37°c selama percobaan
d. dimasukkan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dijalankan pengdukn dan pencatat waktu
e. diambil 5 ml contoh medium pada waktu : 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap kli mengambil contoh, dikembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml ait suling 37°c.
f. ditetapkan kadar salisilat delam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. ditetpkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Dihitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium da tiap pengmbilan tersebut
h. Dihitung harga DE
stefani pramita F
K100 070 093
kelas C
pak, punya saya kemarin salah, ini saya kirim lagi
TUGAS SALEP
Salep Antibakteri
gram
R/ Bacitracin 500 U/g
Tetracyclin HCl 3
Chloramphenicol 3
Propyl Paraben 2
Cetustearyl alcohol 12
Parrafin liquid 10
Vasellin add 100
cara uji control koalitas
•evaluasi fisik
•uji daya menyebar salep
•uji daya melekat salep
•uji pelepasan obat dari sediaan salep
•uji kemampuan proteksi
•uji efektifitas pengawet antimikrobia
•uji kandungan zat antimikrobia
1. evaluasi fisik:
Homogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopis : alirkan di atas kaca.
2. uji daya menyebar salep:
timbang 0,5 gram salep → letakkan di tengah kaca bulat → kaca yang satunya ditimbang → letakkan di atas massa salep selama 1 menit → ukur diameter salep yang menyebar dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi → tambahkan 50 gram beban tambahan, diamkan 1 menit → catat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya → teruskan dengan tiap kali penambahan beban 50 gram → gambar grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar → replikasi 3 kali untuk tiap salep.
3. uji daya melekat salep:
letakkan salep di atas obyek glass → letakkan obyek glass yang lain di ats salep → tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit → pasang obyek glass pada alat tes → lepaskan beban seberat 80 gram dan catat waktunya hingga kedua obyek glass terlepas
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
5. uji kemampuan proteksi:
kertas saring A (10x10 cm) dibasahi larutan fenolftalein → dikeringkan → olesi dengan salep tipis dan rata
kertas saring B (2,5x2,5 cm) kelilingnya diberi pematang dengan parafin padat yang dilelehkan → dikeringkan
tempelkan kertas saring B di atas kertas saring A → basahi area ini dengan larutan KOH 0,1 N → amati sisi sebelah kertas saring A apakah ada noda kemerahan → kalau tidak atau semakin lama ter bentuk noda maka daya proteksinya baik
6. uji efektifitas pengawet antimikrobia
7. uji kandungan zat antimikrobia:
Pengujian luka terhadap hewan percobaan tikus putih berdasarkan metode Morton. Luka dibuat dengan mencukur bulu punggung tikus dan mengangkat kulit punggung dengan diameter 2 cm → inokulasi bakteri adalah konsentrasi 10-3 sebanyak 0,1 ml Staphylocaccus aureus dan Pseudomonas aeruginosa → Salep dioleskan setiap hari pada luka infeksi selama 21 hari → Pengamatan luas luka dilakukan pada hari ke 3, 7, 14 dan 21.
R/ CETYLALCOHOLI 2,5
ADEPS LANAE 6
VASELINI 51,5
PARAFFINI LIQ AD 100
OCULENTUM SIMP
CARBOWAX 400 60 %
CARBOWAX 4000 40 %
UJI KONTROL KUALITAS
1. UJI DAYA MENYEBAR SALEP
2. UJI DAYA MELEKAT SALEP
3. UJI KEMAMPUAN PROTEKSI
4. UJI PELEPASAN OBAT DARI SEDIAAN SALEP
SARAN DAN KRITIK
DENGAN SISTEM BLOG SEPERTI INI SANGAT MEMBANTU MAHASISWA UNTUK MENGGALI INFORMASI LEBIH DALAM JADI SISTEM BLOG INI SANGAT BAGUS,NAMUN BEBERAPA KEKURANGAN YAKNI BANYAK MAHASISWA YANG KESULITAN DALAM MENGEPOSKAN KOMENTAR HAL INI KARENA MUNGKIN BELUM TERBIASA.SEMOGA SISTEM SEPERTI INI DAPAT TERUS DIKEMBANGKAN DI FAK.FARMASI.TERIMA KASIH
ANGGUN FINA R ( K.100.070.007 )
Vanishing cream
krim penyegar
R/ Asam stearat 142
Gliserin 100
Natriumtetraborat 2
Trittanolamin 10
Air suling 750
Nipagin secukupnya,
campur buat krim
Nama:Niken Handasari/K100070152/E
Formula sediaan salep dengan golongan
basis salep serap
Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3 %
Cremophor A25 3 %
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
bety wijayanti
k100070169
kelas E
Balsamum Peruvianum 0,3
Vaselin Album 5
Nipagin 0,01
uji kontrol kualitas:
uji daya sebar, daya lekat, daya proteksi, pelepasan obat, sterilitas, bobot, dan volume.
Fitri Yuliani
K 100 070 005
Formula sediaan salep dengan golongan
basis salep hidrokarbon atau berlemak
Vaselin Putih 82,75%
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Montanox 80 2 %
Mentol 0,05 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
naila maftazani
k100070068
kelas B
salep antazolin
R/ antazolini hidroclorida 2
polietilenglikol 400 49
polietilenglikol 4000 49
uji kontrol kualitas
1.uji daya menyebar
2.uji daya melekat
3.uji protektif
4.uji daya pelepasan obat
nama:sri yuli patmawati
nim :k100070016/A
1. R/cetosterarylalcoholi 90
natriilaurylsulfat 10
aquadest 4ml
2. uji daya menyebar salep
uji daya melekat salep
uji daya protektif salep
uji pelepasan obat dari sediaan salep
uji daya viskositas salep
uji homogenitas capuran
uji kehalusan salep
uji keseragaman pemakaian salep
dian anggun safitri
k100070019/A
1. R/vaselin album 86
cera alba 8
stearyl alcoholi 3
cholesteroli 3
m.f
2. uji daya menyebar salep
uji daya melekat salep
uji kemampuan proteksi
uji viskositas salep
uji pelepasan obat dari sediaan salep
uji kehalusan salep
uji homogenitas campuran
uji keseragaman pemakaian salep
reni ariastuti
k100070031
salep metil salisilat
untuk anti iritan
tiap 10g mengandung
metholum 1 g
methylis salicylas 1 g
cera alba 500 mg
adeps lanae hingga 10 g
uji kontrol kualitasnya:
uji daya menyebar
uji pelepasan obat
uji protektif
uji daya melekat
menurut saya tgz blog ini baguz tapi banyak juga yang tidak tau tentang tugas lewat blog ni... banyak tugaz yang tidak masuk.. jadi kecewa..
nama linda prasetyanti
nim K100070025
kelas A
R/metil paraben 0,25(pengawet)
Propil paraben 0,15(pengawet)
Sodium lauril sulfat 10(surfaktan)
Propilen glikol 120(kosolven)
Stearyl Alkohol 250(kosolven)
White petroleum 250(basis salep)
Aquades ad 1000ml(pelarut)
Cara uji kontrol kwalitas= daya menyebar, daya melekat, kemampuan proteksi, viskositas, ph,keseragaman bahan aktif,warna,kejernihan,tekstur permukaan,feel,rheologi
Saran= besuk info suruh bukak blog nya ditempel ja pak cos bnyak yg g tw...
Kritik: tugas nya kl bsa jangan lewat blog pak..cos bnyak mahasiswa yg kesulitan bwt akses
IMMAWATI SRI WULANDARI (K100070052)
Nama: Yasinta Mila Shani
NIM: K100070070
Kelas:B
R/
Emulgidi 12
Olei Arachidis 20
Nipagini 0,100
Phospatis Natrici 1,530
Acidi Citrici 0,5
Aquae destillatae 56
Sterillisa
Adde
Penisillini Na q.s
In Aq. Steril 10
S. Salep Pelisilina
Pada resep untuk sediaan salep diatas yang bertindak sebagai zat aktif adalah penisillini Na. Penisilin-natrium mudah larut dalam air. Maka dalam salep-salep, zat ini selalu harus dilarutkan dalam air, karena penisilinnya berkhasiat dalam larutan air. Suatu kekecualian ialah salep-salep mata penisilina, yang tak usah mengandung airm karena penisilina sangat cepat terurai, maka karena itu salap-salap penisilina yang mengandung air hanya mantap selama-lamanya 14 hari. Oleh karena logam-logam berat dan alcohol-alkohol (jadi juga gliserol) mempunyai sifat mengurai, maka salep-salep ini jangan mengandung zat-zat demikian. Penisilina terurai, baik dalam lingkungan basa maupun lingkungan asam, jadi salapnya harus bereaksi kira-kira netral. Hal ini sangat penting pada salap-salap emulgida, oleh karena sediaan ini, karena mengandung sabun, selalu bereaksi basa. Dalam hal ini, salep harus dinetralkan yang dapat dilakukan dengan penambahan Phospas natricus, acidus, dimana untuk tiap-tiap 10 g emulgida diperlukan 200 mg. Oleh karena sitrat-sitrat mempunyai pengaruh memantapkan penisilina, maka dapat dipakai dapar-sitrat dengan menguntungkan. Penisilina dengan cepat terurai oleh bacteria-bakteria, maka dengan sendirinya konstituen salappun harus steril. Penisilina tidak boleh turut disterilkan, oleh karena zat ini tidak tahan penghangatan.
Uji yang dilakukan untuk mengetahui kualitas salep adalah:
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasa obat dari sediaan salep
a. Uji Daya Menyebar Salep
Salep ditimbang 0,5 gram di tengah kaca bulat
Kaca yang kedua ditimbang dan diletakkan di atas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit
Diukur diameter salep yang menyebar
Ditambahkan beban 50 g didiamkan selama 1 menit dicatat diameter salep yang menyebar
Dilakukan hal yang sama dengan beban tambahan 50 g
Digambarkan dalam grafik hubungan beban vs luas salep
Diulangi 3x untuk tiap salep
b. Uji Daya Melekat Salep
Salep diletakkan di atas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya
Gelas obyek yang lain diletakkan di atas salep dan ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
Gelas obyek dipasang pada alat gelas
Beban dilepaskan seberat 80 g dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas
Replikasi 3x untuk tiap formula salep
c. Uji Kemampuan Proteksi
Kertas saring 10x10 cm dibasahi dengan pp dikeringkan
Diolesi dengan salep (satu muka) secara tipis dan merata
Pada kertas saring yang lain dibuat areal dengan pematang paraffin padat yang dilelehkan dengan ukuran 2,5x2,5 cm
Kertas saring tersebut ditempelkan pada kertas saring sebelumnya
Areal dibasahi dengan larutan KOH 0,1 N
Pada kertas yang diberi pp diamati ada noda merah/ tidak pada t= 15,30,45,60 detik; 3 dan 5 menit
Ada proteksi baik
Direplikasi 3x
d. Uji Pelepasan Obat dari Sediaan Salep
Rendam sel disolusi salep dan membrane selofan porous selama 24 jam
Alas disiapkan salep dimasukkan ke dalam sel sampai penuh diratakan, ditimbang
Ditutup dengan membrane selofan, dijaga agar tidak ada gelembung udara antara membrane dan salep sel ditutup dengan penutup
Ait suling 500 ml 37 C dituang ke dalam bejana disolusi/ bekker glass + tutup dengan labu dan suhu 37 C dijaga
Sel dimasukkan dalam medium tersebut pengadukan dijalankan dan dicatat waktunya
Diambil 5 ml contoh medium pada t=5,10,15,25,35,45 menit (tiap ambil sample. Volume medium dikembalikan seperti semula 37 C)
Kadar salisilat ditetapkan (5ml sample + 1 ml FeCl3 525 nm)
Dihitung berapa salisilat yang terlarut
Dilakukan percobaan yang sama pada salep dengan basis lain
Dihitung harga DE masing-masiing
Dibandingkan pelepasan obat masing-masing
R/Menthol 10
Methil. Salicyl 10
Adeps Lanae ad 100
m.f.ung.
s .us. ext.
nama=pipit anggraini/k100070055/b
Nama: Yasinta Mila Shani
NIM: K100070070
Kelas: B
R/
Emulgidi 12
Olei Arachidis 20
Nipagini 0,100
Phospatis Natrici 1,530
Acidi Citrici 0,5
Aquae destillatae 56
Sterillisa
Adde
Penisillini Na q.s
In Aq. Steril 10
S. Salep Pelisilina
Pada resep untuk sediaan salep diatas yang bertindak sebagai zat aktif adalah penisillini Na. Penisilin-natrium mudah larut dalam air. Maka dalam salep-salep, zat ini selalu harus dilarutkan dalam air, karena penisilinnya berkhasiat dalam larutan air. Suatu kekecualian ialah salep-salep mata penisilina, yang tak usah mengandung airm karena penisilina sangat cepat terurai, maka karena itu salap-salap penisilina yang mengandung air hanya mantap selama-lamanya 14 hari. Oleh karena logam-logam berat dan alcohol-alkohol (jadi juga gliserol) mempunyai sifat mengurai, maka salep-salep ini jangan mengandung zat-zat demikian. Penisilina terurai, baik dalam lingkungan basa maupun lingkungan asam, jadi salapnya harus bereaksi kira-kira netral. Hal ini sangat penting pada salap-salap emulgida, oleh karena sediaan ini, karena mengandung sabun, selalu bereaksi basa. Dalam hal ini, salep harus dinetralkan yang dapat dilakukan dengan penambahan Phospas natricus, acidus, dimana untuk tiap-tiap 10 g emulgida diperlukan 200 mg. Oleh karena sitrat-sitrat mempunyai pengaruh memantapkan penisilina, maka dapat dipakai dapar-sitrat dengan menguntungkan. Penisilina dengan cepat terurai oleh bacteria-bakteria, maka dengan sendirinya konstituen salappun harus steril. Penisilina tidak boleh turut disterilkan, oleh karena zat ini tidak tahan penghangatan.
Uji yang dilakukan untuk mengetahui kualitas salep adalah:
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasa obat dari sediaan salep
a. Uji Daya Menyebar Salep
Salep ditimbang 0,5 gram di tengah kaca bulat
Kaca yang kedua ditimbang dan diletakkan di atas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit
Diukur diameter salep yang menyebar
Ditambahkan beban 50 g didiamkan selama 1 menit dicatat diameter salep yang menyebar
Dilakukan hal yang sama dengan beban tambahan 50 g
Digambarkan dalam grafik hubungan beban vs luas salep
Diulangi 3x untuk tiap salep
b. Uji Daya Melekat Salep
Salep diletakkan di atas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya
Gelas obyek yang lain diletakkan di atas salep dan ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
Gelas obyek dipasang pada alat gelas
Beban dilepaskan seberat 80 g dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas
Replikasi 3x untuk tiap formula salep
c. Uji Kemampuan Proteksi
Kertas saring 10x10 cm dibasahi dengan pp dikeringkan
Diolesi dengan salep (satu muka) secara tipis dan merata
Pada kertas saring yang lain dibuat areal dengan pematang paraffin padat yang dilelehkan dengan ukuran 2,5x2,5 cm
Kertas saring tersebut ditempelkan pada kertas saring sebelumnya
Areal dibasahi dengan larutan KOH 0,1 N
Pada kertas yang diberi pp diamati ada noda merah/ tidak pada t= 15,30,45,60 detik; 3 dan 5 menit
Ada proteksi baik
Direplikasi 3x
d. Uji Pelepasan Obat dari Sediaan Salep
Rendam sel disolusi salep dan membrane selofan porous selama 24 jam
Alas disiapkan salep dimasukkan ke dalam sel sampai penuh diratakan, ditimbang
Ditutup dengan membrane selofan, dijaga agar tidak ada gelembung udara antara membrane dan salep sel ditutup dengan penutup
Ait suling 500 ml 37 C dituang ke dalam bejana disolusi/ bekker glass + tutup dengan labu dan suhu 37 C dijaga
Sel dimasukkan dalam medium tersebut pengadukan dijalankan dan dicatat waktunya
Diambil 5 ml contoh medium pada t=5,10,15,25,35,45 menit (tiap ambil sample. Volume medium dikembalikan seperti semula 37 C)
Kadar salisilat ditetapkan (5ml sample + 1 ml FeCl3 525 nm)
Dihitung berapa salisilat yang terlarut
Dilakukan percobaan yang sama pada salep dengan basis lain
Dihitung harga DE masing-masiing
Dibandingkan pelepasan obat masing-masing
R/ Kamfer 1,5g
Guaiakol 1,5g
Minyak terpentin murni 1,5g
Minyak kayu putih 1,5g
Minyak cemara 1,3g
Minyak tiwi 1g
Minyak hiosiami 0,5g
Vaselin putih secukupnya sampai 50g
Kontrol kualitas
Cara Uji Kontrol Kualitas Sediaan yang sudah jadi:
1. Pengujian sifat fisik salep
Pengukuran viskositas
Uji daya melekat
Uji daya sebar
Uji daya proteksi
2. Uji aktivitas antibakteri
3. Uji daya pelepasan obat
HANINDYA PUSPITA A
K 100070185
KELAS E
R/Acid. Stearinic. 18
Kalii Carbonas 1
Glycerin 5
Aq. dest. 76
Parfum. q.s.
M.D.S.Vanishing Cream
nama=nurul padilah/k100070054/b
R/ Amilokainhidrochlorida 1 gr
Jodohchlorooksichinolin 2 gr
Ekstrak Kamil encer 5 gr
Ekstrak Haemorrhoudes encer 5 gr
Ekstrak Hidrastis encer 5 gr
Lemak bulu vaselin kuning
( 5:95)ad 50 gr
Campurkan
Cara Uji Kontrol Kualitas Sediaan yang sudah jadi:
1. Pengujian sifat fisik salep
Pengukuran viskositas
Uji daya melekat
Uji daya sebar
Uji daya proteksi
2. Uji aktivitas antibakteri
3. Uji daya pelepasan obat
FATI RIFIATUN
K 100070186
KELAS E
R/ Paraffin cair 51 g
Spermaseti 6,5 g
Asam stearat 6,4 g
Malam Putih 2,5 g
Trietanolamin 0,8 g
Natrium tetraborat 1 g
Air secukupnya ad 100
Campurkan
Cara Uji Kontrol Kualitas Sediaan yang sudah jadi:
1. Pengujian sifat fisik salep
Pengukuran viskositas
Uji daya melekat
Uji daya sebar
Uji daya proteksi
2. Uji aktivitas antibakteri
3. Uji daya pelepasan obat
NILA DARMAYANTI
K100070174
KELAS E
salep methil salisilat
R/ mentholum 1 gram
Methylis salicylas 1 gram
Cera alba 500 mg
Adeps lanae hingga 10 gram
EVALUASI SEDIIAN SALEP
Uji fisika dan kimia
1. pH
2. Keseragaman bahan aktif
3. Warna
4. Kejernihan
5. Tekstur permukaan
6. Penyebaran
7. Ukuran partikel/globul
8. Feel
9. Rheologi
10. Stabilitas fisik
UJI SIFAT FISIK SALEP
1. Daya menyebar
2. Daya melekat
3. Daya/kemampuan proteksi
4. Konsistensi/viskositas
UJI PELEPASAN OBAT DARI SALEP
1. Uji disolusi salep
UJI DIFUSI SALEP (IN VITRO)
BY: ADE REGA (K100 070 175)
KELAS: E
R/ Chrysarobinum 500 mg
Paraffinum liquidum 1 g
Cetylalcoholum 340 mg
adeps Lanae 850 mg
Vaselinam album hingga 10 g
uji kontrol kualitas :
a. pengujian sifat fisik salep
• uji viskositas salep
• uji daya melakat
• iji daya menyebar
• uji daya proteksi
b. uji aktivitas anti bakteri
c. uji pelepasan obat
nama ;wahyuningsih
nim: K100070176
kls : E
R/Chrysarobinum 500 mg
paraffinum liquidum 1a g
Cetylalcoholum 340 mg
adeps lanae 850 mg
vaselinam album hingga 10 g
uji kontrol kualitas :
a. pengujian sifat fisik salep
• uji viskositas salep
• uji daya melakat
• iji daya menyebar
• uji daya proteksi
b. uji aktivitas anti bakteri
c. uji pelepasan obat
wahyuningsih
K100070176
E
R/ mentholum 1g
methylis salicylas 1 g
cera alba 500 ml
adeps lanae hingga 10 g
uji kontrol kualitas :
a. pengujian sifat fisik salep
• uji viskositas salep
• uji daya melakat
• iji daya menyebar
• uji daya proteksi
b. uji aktivitas anti bakteri
c. uji pelepasan obat
Supriyanto
K100070180
E
Tugas Non Solid Formula Salep:
R/ Vaselin alba 10
Cetyl alkohol 20
Na Lauril sulfat 2
Propilen Glikol 10
Nipagin 0,05
Nipasol 0,05
aquadest ad 100
Cara Uji Kontrol Kualitas:
1. Uji Daya Menyebar
a.Ditimbang 0,5 gram salep.Diletakkan ditengah alat (kaca bulat).
b.Ditimbang dulu kaca yang satunya. Diletakkan kaca tersebut di atas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit.
c.Diukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi).
d.Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya.
e.Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit.
f.Digambarkan dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar.
g.Diulangi masing-masing 5 kali untuk tiap salep yang diperiksa.
2. Uji Daya Melekat.
a.Diletakkan salep (secukupnya, dengan cara ditimbang) di atas gelas objek yang telah ditentukan luasnya.
b.Diletakkan gelas objek yang lain diatas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.
c.Dipasang gelas objek pada alat tes.
d.Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua objek glass tersebut terlepas.
e.Dilakukan tes untuk formula salep yang lain dengan masing-masing 3 kali percobaan.
3. Uji Kemampuan Proteksi
a.Diambil sepotong kertas saring (10x10cm). dibasahi dengan larutan fenoftalin untuk indikator. Diangin-anginkan.
b.Diolesi kertas tersebut (pada tahap a) dengan salep yang akan dicoba (satu muka) seperti orang lazimnya menggunakan salep (tipis dan rata).
c.Sementara itu pada kertas saring yang lain, dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering atau dingin akan didapat areal yang dibatasi parafin padat.
d.Ditempelkan kertas tersebut (pada tahap c) diatas kertas sebelumnya (pada tahap b).
e.Diteteskan atau dibasahi areal ini dengan larutan KOH 0,1 N.
f.Dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenoftalin pada waktu: 15;30;45;60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut.
g.Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). Catatan : semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya protesinya dan sebaliknya.
h.Dilakukan percobaan tersebut masing-masing minimal 3 kali untuk 1 tipe basis salep.
4. Uji pelepasan obat.
a.Dimasukkan salep ke dalam sel disolusi.
b.Dimasukkan dalam medium disolusi (37°C).
c.Disapling medium (5 ml) dalam waktu tertentu.
d.Dihitung harga DE
NAMA : Afifah Noor Pratiwi
NIM : K 100 070 085
KELAS : C
R/ Mentholum 1g
Methylis salicylas 1g
Cera alba 500ml
Adeps lanae hingga 10g
1. Uji fisik salep
Uji daya lekat
Uji daya sebar
Uji proteksi
Uji serap
2. Uji antibakteri
3. Uji pelepasan obat
Supriyanto
K 100070180
Kelas : E
FORMULASI SALEP
R / Lanolini 2,0
Cetylalcoholi 1,0
Parrafini Liquidi 5,0
Acidi Stearinici 9,0
Kalii Hydroxidi 0,5
Propylene gylcoly 5,0
Aquadest 77,5
Merupakan dasar salep emulsi tipe M/A
EVALUASI SEDIAAN SALEP
1. Uji fisika dan kimia, meliputi :
pH, keseragaman bahan aktif, warna, kejernihan,tekstur permukaan, ukuran partikel, penyebaran, feel, rrheologi, stabilitas fisik.
2. Uji sifat fisik salep, meliputi daya menyebar, daya melekat, daya proteksi,konsistensi / viskositas
3. Uji pelepasan obat dari salep, yaitu dengan uji disolusi
4.Uji difusi salep ( secara in vitro )
NAMA : SILVI LIANTI ANGGREANI
NIM : K100 070 167
KELAS : E
Tugas Non Solid Formula Salep
R/ Menthol 300 mg
Camphorae 300 mg
Acidum salycylicum 400 mg
Vaselimum flavum 19600 mg
Uji Kontrol Kualitas:
1. Uji Daya Menyebar
a.Ditimbang 0,5 gram salep. Diletakkan ditengah alat (kaca bulat).
b.Ditimbang dulu kaca yang satunya. Diletakkan kaca tersebut di atas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit.
c.Diukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi).
d.Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya.
e.Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit.
f.Digambarkan dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar.
g.Diulangi masing-masing 5 kali untuk tiap salep yang diperiksa.
2. Uji Daya Melekat.
a.
Diletakkan salep (secukupnya, dengan cara ditimbang) di atas gelas objek yang telah ditentukan luasnya.
b.Diletakkan gelas objek yang lain diatas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit.
c.Dipasang gelas objek pada alat tes.
d.Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua objek glass tersebut terlepas.
e.Dilakukan tes untuk formula salep yang lain dengan masing-masing 3 kali percobaan.
3. Uji Kemampuan Proteksi
a.
Diambil sepotong kertas saring (10x10cm). dibasahi dengan larutan fenoftalin untuk indikator. Diangin-anginkan.
b.Diolesi kertas tersebut (pada tahap a) dengan salep yang akan dicoba (satu muka) seperti orang lazimnya menggunakan salep (tipis dan rata).
c.Sementara itu pada kertas saring yang lain, dibuat suatu areal (2,5x2,5 cm) dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering atau dingin akan didapat areal yang dibatasi parafin padat.
d.Ditempelkan kertas tersebut (pada tahap c) diatas kertas sebelumnya (pada tahap b).
e.Diteteskan atau dibasahi areal ini dengan larutan KOH 0,1 N.
f.Dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenoftalin pada waktu: 15;30;45;60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut.
g.Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). Catatan : semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya protesinya dan sebaliknya.
h.Dilakukan percobaan tersebut masing-masing minimal 3 kali untuk 1 tipe basis salep.
4. Uji pelepasan obat.
a.Dimasukkan salep ke dalam sel disolusi.
b.Dimasukkan dalam medium disolusi (37°C).
c.Disapling medium (5 ml) dalam waktu tertentu.
d.Dihitung harga DE
Nama : Yuyun Ulina Dewi
NIM : K 100 070 081
Kelas : C
Unguentum Lenies (salep sejuk)
R/Parafin cair 51
spermaseti 6.5
Asam stearat 6.4
Malam putih 2.5
Trietanotamin 0.8
Natrium tetraborat 0.8
Gliserin 1
Air secukupnya ad 100
Campurkan
Nama : Suhartini Lestari A. L
Nim : K 100 070 037
Unguentum Tripelenamini II (Salep Tripelenamin II)
R / Tripelenaminhidrochlirida 0.6
Malam putih 1
Spermaseti 1
Minyak kacang 10
Tween 60 2
Span 60 2
Air suling 10
Nipagin 0.026
Campur, buat salep
Nama : Ahlam
Nim : K 100 070 033
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap
VaselinPutih 20%
ParafinCair 10%
CutinaGMS 10%
CremophorA6 3%
CremophorA25 3%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15%
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
AirSuling 38,8%
Evaluasi sediaan salep
1. viskositas
2. Daya sebar
3. Daya melekat salep
4. Kemampuan proteksi
5. Kemampuan pelepasan obat dari salep
6. homogenitas
7. evaluasi mikrobiologi
ROHMAN SHIDIQ
K 100 070 098
Resep salep
R/ Cetacei 4
Cera alba 2
Paraffin solid 15
Oli Olivae 30
Natrii biboras 1
Aquadest 10
S.ad us ext
Uji control kualitas sediaan salep
Uji / evaluasi sediaan salep aminophilin :
1. Pengamatan organoleptis
2. Pemeriksaan homogenitas
3. Pengukuran pH2
4. Pengukuran viskositas
5. Pemeriksaan konsistensi
6. Pengukuran diameter globul rata-rata
7. Uji kestabilan fisik
• Metode freeze dan Thaw (6 siklus)
• Uji mekanik (sentrifugasi) 5 jam
• Uji stabilitas : suhu kamar , suhu tinggi (40±2oC) , suhu rendah (4-8oC)
8. Uji difusi secara in vitro kafein dengan menggunakan Frans Diffusion cell
sumber: http://respiratory.ui.ac.id/contents/koleksi/effect of cream, Gel and ointment Dosage forms on in vitro skin penetration of caffeine as anti cellulite using Frans Diffusion cell
pendapat saya mengenai adnya blog ini adalah baik tapi kadang terlalu sulit, dan bingung dan bisa juga terkadang takut jika tugasnya tidak masuk dalam komentar.
tapi bagus juga.
Noor Hesthisara. H / k 100070141
Tugas Salep Asam salisilat
Tiap 10 g mengandung :
Asam salisilat 10 g
ZnO 45 g
Vaselin Album 45 g
menthol q.s
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE.
• Uji homogenitas
Salep diletak kan pada kaca dilihat pencampurannya jika terdapat gumpalan putih salep tidak homogen.
Nama : Dewi Pratiwi
Nim : K100070117 / D
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap :
Vaselin Putih 20%
Parafin Cair 10%
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3%
Cremophor A25 3%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15%
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
Air Suling 38,8%
uji kontrol kualitas Sedian Salep
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukurviskositasnya menggunakan viskometer
Brookfield LVT, spindel F, rpm tiga
selama satu menit, setiap minggu selama
delapan minggu pada suhu kamar
Formula Salep
Tiap gram mengandung :
R/ Chloramfenicolum 10mg
Oculentum Simplek ad 1g (Anonim, 1978) hal 66
2. Formula Alternatif
Tiap 10 gram salep mengandung :
R/ Chloramfenikol 100mg
Setil alkohol 2,5%
Adeps lanae 6% Parafin Cair 40%
Vaselin Kuning ad 10g
Pemerian Bahan
• Kloramfenikol
Mengandung tidak kurang dari 97% dan tidak lebih dari 103% C11H12CL2N2O5
Pemerian hablur halus membentuk jarumatau lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan, larutan praktis netral terhadap lakmus stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam. Sukar larut dalm air dan mudah larut dalam etanol, dalam propilenglikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.simpan dalam wadah tertutup rapat (Anonim, 1979) hal 143
• Adeps Lanae
Pemerian massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas. Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan kloroform.simpan dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali (Anonim,1979) hal 61
• Parafin
Pemerian hablur tembus cahaya, atau agak buram, tidak berwarna atau putih, tidak berbau, tidak berasa,agak berminyak. Tidak larut dalam air, dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, minyak menguap, dan dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat, sukar larut dalam etanol mutlak. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan cegah pemaparan terhadap panas berlebih (Anonim,1995) hal 625
Evaluasi dan validasi
§ pH
oleskan salep pada kertas pH meter
↓
Amati perubahan pH pada kertas pH meter Universal
§ Homogenitas
oleskan salep pada kaca arloji
↓
Amati ada atau tidak butiran atau partikel
§ Konsistensi
Salep yang dihasilkan
Amati secara visual
Terbentuk massa salep/tidak
§ Bobot salep
Salep yang dihasilkan
Timbang
Bobot sesuai/tdk
http://teknologisterilisasidanaseptik.blogspot.com/
Azzahra Isna Mubaroq
K 100 070 132
kelas D
saran kritik...
blognya keren pak....
tapi kurang canggih........
butuh inovasi lagi..
Formula Salep
Tiap gram mengandung :
R/ Chloramfenicolum 10mg
Oculentum Simplek ad 1g (Anonim, 1978) hal 66
2. Formula Alternatif
Tiap 10 gram salep mengandung :
R/ Chloramfenikol 100mg
Setil alkohol 2,5%
Adeps lanae 6% Parafin Cair 40%
Vaselin Kuning ad 10g
Pemerian Bahan
• Kloramfenikol
Mengandung tidak kurang dari 97% dan tidak lebih dari 103% C11H12CL2N2O5
Pemerian hablur halus membentuk jarumatau lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan, larutan praktis netral terhadap lakmus stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam. Sukar larut dalm air dan mudah larut dalam etanol, dalam propilenglikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.simpan dalam wadah tertutup rapat (Anonim, 1979) hal 143
• Adeps Lanae
Pemerian massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas. Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan kloroform.simpan dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali (Anonim,1979) hal 61
• Parafin
Pemerian hablur tembus cahaya, atau agak buram, tidak berwarna atau putih, tidak berbau, tidak berasa,agak berminyak. Tidak larut dalam air, dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, minyak menguap, dan dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat, sukar larut dalam etanol mutlak. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan cegah pemaparan terhadap panas berlebih (Anonim,1995) hal 625
Evaluasi dan validasi
§ pH
oleskan salep pada kertas pH meter
↓
Amati perubahan pH pada kertas pH meter Universal
§ Homogenitas
oleskan salep pada kaca arloji
↓
Amati ada atau tidak butiran atau partikel
§ Konsistensi
Salep yang dihasilkan
Amati secara visual
Terbentuk massa salep/tidak
§ Bobot salep
Salep yang dihasilkan
Timbang
Bobot sesuai/tdk
http://teknologisterilisasidanaseptik.blogspot.com/
Azzahra Isna Mubaroq
K 100 070 132
kelas D
saran kritik...
blognya keren pak....
tapi kurang canggih........
butuh inovasi lagi..
Tiap 10 g mengandung :
KI 10 g
Vaselin Album 45 g
menthol q.s
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE.
PUJI UTAMI
K100070140
Formula salep mata sulfasetamid 6%
(Oculentum sulfasetamid 6%)
natrium sulfasetamida 0,6
lemak bulu 1
parafin cair 1
vaselin putih 8
campurkan
sterilisasi :cara 5
uji kontrol kualitas :
1.daya menyebar salep
2.daya melekat salep
3.daya proteksi
4.daya pelepasan obat dari salep
kritik:
tugasnya jangan sering-sering lewat blog,biasanya mahasiswa sedikit malas untuk ke warnet,di tambah lagi sekarang sudah musim penghujan:)
saran:
sudah bagus,ada blog tersendiri untuk fts non solid.ditambah lagi info-info tentang mata kuliah ini.semoga lebih berkembang lagi.
nama : suciati ridhanata susilo
kelas : A
nim : K100 070 020
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak
Vaselin Putih 82.75%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15%
Montanox 80 2%
Mentol 0.05%
Nipagin 0.15%
Nipasol 0.05%
Evaluasi Sediaan :
1. Uji Daya Sebar
2. Viskositas
3. Uji Daya melekat
4. Uji mikrobiologi
5. Homogenitas
6. Kemampuan pelepasan obat dari basis salep
Nama : M. Chanif Zamzami
NIM : K100 070 046
NAMA : AYU ARIBA NUR AZIZAH
NIM : K100070131
KELAS : D
FORMULA SEDIAAN SALEP DENGAN BASIS HIDROKARBON
Vaselin album 82,75%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Centellae Herba
Montanox80 2%
Mentol 0,05%
Nipagin 0,15%
Nipasol 0,05%
Kontrol Kualitas Sediaan Salep
1. Uji stabilitas
2. Uji daya menyebar salep
3. Uji daya melekat salep
4. Uji proteksi
5. Uji pelepasan obat
6. Uji viskositas
7. Uji anti mikroba
Salep Ihtamol
Vaselin putih 82,75
Ekstrak hidroglikolik 15
Montanox80 2
Mentol 0,05
Nipagin 0,15
Nipasol 0,05
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
Nira anggraeni
K100070126
TUGAS SALEP
Salep Antibakteri dan Antimikrobia
gram
R/ Bacitracin 500 U/g
Tetracyclin HCl 3
Chloramphenicol 3
Propyl Paraben 2
Cetustearyl alcohol 12
Parrafin liquid 10
Vasellin add 100
cara uji control kualitas
•evaluasi fisik
•uji daya menyebar salep
•uji daya melekat salep
•uji pelepasan obat dari sediaan salep
•uji kemampuan proteksi
•uji efektifitas pengawet antimikrobia
•uji kandungan zat antimikrobia
1. evaluasi fisik:
Homogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopis : alirkan di atas kaca.
2. uji daya menyebar salep:
timbang 0,5 gram salep → letakkan di tengah kaca bulat → kaca yang satunya ditimbang → letakkan di atas massa salep selama 1 menit → ukur diameter salep yang menyebar dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi → tambahkan 50 gram beban tambahan, diamkan 1 menit → catat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya → teruskan dengan tiap kali penambahan beban 50 gram → gambar grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar → replikasi 3 kali untuk tiap salep.
3. uji daya melekat salep:
letakkan salep di atas obyek glass → letakkan obyek glass yang lain di ats salep → tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit → pasang obyek glass pada alat tes → lepaskan beban seberat 80 gram dan catat waktunya hingga kedua obyek glass terlepas
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
5. uji kemampuan proteksi:
kertas saring A (10x10 cm) dibasahi larutan fenolftalein → dikeringkan → olesi dengan salep tipis dan rata
kertas saring B (2,5x2,5 cm) kelilingnya diberi pematang dengan parafin padat yang dilelehkan → dikeringkan
tempelkan kertas saring B di atas kertas saring A → basahi area ini dengan larutan KOH 0,1 N → amati sisi sebelah kertas saring A apakah ada noda kemerahan → kalau tidak atau semakin lama ter bentuk noda maka daya proteksinya baik
6. uji efektifitas pengawet antimikrobia
7. uji kandungan zat antimikrobia:
Pengujian luka terhadap hewan percobaan tikus putih berdasarkan metode Morton. Luka dibuat dengan mencukur bulu punggung tikus dan mengangkat kulit punggung dengan diameter 2 cm → inokulasi bakteri adalah konsentrasi 10-3 sebanyak 0,1 ml Staphylocaccus aureus dan Pseudomonas aeruginosa → Salep dioleskan setiap hari pada luka infeksi selama 21 hari → Pengamatan luas luka dilakukan pada hari ke 3, 7, 14 dan 21.
Nama : JOHAN RUDIANTO
NIM : K 100070006
Kelas : A
R/
Sulfadiazine
Alcohol cetylici aa 2,5
Zinci oxydi 5
Oleum sesame 20
Asam borat 4
Vaselin 16
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
endah widhihastuti
k100070148
R/
Vaselin Putih 20
Parafin cair 10
Cutina GMS 10
Cremophor A6 3
Cremophor A25 3
Ekstrak Hidroglikolik Cantella Herba 15
Nipagin 0,15
Nipasol 0,05
Air Suling 38,8
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
tyas aru yuniastuti
k100070115
Tiap 10 g mengandung :
Hidrocortisone asetat 0,1
PEG 400 5
PEG 4000 5
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
NURHAYATI
K100070138
R/
Cera alba 6
Minyak atsiri 1
Vaselin putih 100A
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
fenny suratiningsih
k100070133
Tiap 10 g mengandung :
Penisilin 0,1
PEG 400 5
PEG 4000 5
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
sri retno h.
k100070149
R/
Vaselin putih 82,75
Ekstrak hidroglikolik centela herba 15
Montanox80 2
Mentol 0,05
Nipagin 0,15
Nipasol 0,05
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
nira anggraeni P
k100070126
R/
Vaselin putih 82,75
Ekstrak hidroglikolik centela herba 15
Montanox80 2
Mentol 0,05
Nipagin 0,15
Nipasol 0,05
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
nira anggraeni P
k100070126
Tiap 10 g mengandung :
klorampenikol 0,1
PEG 400 5
PEG 4000 5
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
NOVI INDRIYATI
K100070129
asam salisilat 0,2
belerang endap 0,4
vaselin flav 9,4
tumenol 1
uji kontrol kualitas
uji daya menyebar salep,uji daya melekat salep,uji kemampuan proteksi,uji pelepasan obat dari sediaan salep
asam salisilat 0,2
belerang endap 0,4
vaselin flav 9,4
tumenol 1
uji kontrol kualitas
uji daya menyebar salep , uji daya melekat salep,uji kemampuan proteksi, uji pelepasan obat dari sediaan salep.
sukemi/k100070135
R/ Acyclovir 5%
PEG 4000 42,75
PEG 400 85,5
Stearil Alkohol 14,25
Dibuat 150 g
* uji daya menyebar salep
ditimbang 0,5 g salep. diletakkan ditengah badan cawan petri yang telah diberi lertas milimeter block.Ditimbang tutup cawan petri diletakkan tutup tersebut diatas massa salep dan berikan selama 1 menit.Diukur berapa ukuran diameter salep yang menyebar.Ditambahkan 50 g beban tambahan, didiamlan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti yang sebelumnya. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 g dan catat diameter salep yang menyebar,setelah 1 menit.replikasi 3x
* Uji Daya Melekat
Dilekatkan salep(secukupnya) diatas gelas objek yang telah ditentukan luasnya.DDiletakkan gelas objek yang lain diatas salep tersebut.Ditekan dengan beban 1kg selama 5menit.Dipasang gelas objek pada alat test.Dileaskan bebeab seberat 80 g dan dicatat waktunya hingga kedua gelas objek terebut terlepas.Repikasi 3x
* Uji Viskositas
Diletakkan salep secukupnya pada viskosimeter elektrik.Dijalankan dan dicatat viskositas yang stabil.Replikasi 3x
* UJi pH
Diletakkan salep secukupnya dalam beker glass.Dicek pH dengan pH meter.Dicatat hasilnya.Replikasi 3x
Devita Ayu Damayanti
K100070041
kritik...,,pengumuman terakhir ngumpulin tugas banyak yang g tahu ngumpulin terakhir hari ini..udah banyak yang pulang..kasian
Salep Collargol
UNGUENTUM ARGENTI COLLOIDALIS
Cera flava 7
Adeps suillusbenzoatus 73
Argentums colloidale 15
Aqua 5
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
nama : aditya mukti
nim : k100070 128
kelas: D
Salep Hidrofilik
%
R/ Metilparaben 0,25
Propilparaben 0,15
Natrium lauril sulfat 10,00
Propilen glikol 120,00
Stearil alkohol 250,00
Vaselin putih 250,00
Air murni 370,00
Uji Kontrol kualitas bahan sediaan yang sudah jadi:
1. Stabilitas bahan aktif
2. Stabilitas bahan tambahan
3. Sifat rheologi : konsistensi, viskoelastisitas
4. Penguapan pelarut, termasuk air
5. Perubahan fase:ketidakhomogenan,bleeding,cracking
6. Distribusi ukuran partikel
7. pH
8. Kontaminasi mikroba
Tanggapan :
Karena belum terbiasa jadi sedikit ribet.
Nama : Noor Fitriana
NIM : K 100070178
Salep Gedeh zalf
UNGUENTUM GUMMUSUM SALICYLATUM
Emplast rum Oxydiplumbici 25
Emplast gummusum 25
Adeps suillus 20
Acidum salicylicum subtillissime pulveratum 30
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
nama : wahyu oktadinata p
nim : k 1000 70 118
kelas: D
NAMA : EDDY PRAYITNO
NIM : K100070086 / C
R/Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10 %
Cremophor A 63 %
Cremophor A2 53 %
Ekstrak Hidroglikolik 5 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
Uji Kualitas :
1.organoleptik, meliputi: homogenitas, bau, rasa
2. PH
3. Daya Menyebar
4. Daya Melekat
5. Uji Protektif
6. Uji Pelepasan Obat Dari Sediaan Salep
7. Uji Disolusi
NAMA : EDDY PRAYITNO
NIM : K100070086 / C
R/Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10 %
Cremophor A 63 %
Cremophor A2 53 %
Ekstrak Hidroglikolik 5 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
Uji Kualitas :
1.organoleptik, meliputi: homogenitas, bau, rasa
2. PH
3. Daya Menyebar
4. Daya Melekat
5. Uji Protektif
6. Uji Pelepasan Obat Dari Sediaan Salep
7. Uji Disolusi
saran: sebaiknya semua bahan kuliah non solid sudah dimasukkan di blog ini.
kritik: tampilan blog kurang menarik
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon:
Vaselin Putih 82,75%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 %
Montanox 80 2 %
Mentol 0,05 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Kontrol Kualitas:
Bentuk Fisik Cairan
Warna Kecoklatan
Bau Khas herba pegagan
pH 5,56
Berat Jenis 1,0414 g/ml
Kandungan Senyawa
Alkaloid –
Flavonoid +
Steroid –
Triterpenoid +
Saponin +
Polifenol +
Tanin +
Kuinon –
Rata-rata Koloni/ml 4,6 x 101
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : Masruhin
NIM : K 100 070 125
Kelas : D
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon:
Vaselin Putih 82,75%
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 %
Montanox 80 2 %
Mentol 0,05 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Kontrol Kualitas:
Bentuk Fisik Cairan
Warna Kecoklatan
Bau Khas herba pegagan
pH 5,56
Berat Jenis 1,0414 g/ml
Kandungan Senyawa
Alkaloid –
Flavonoid +
Steroid –
Triterpenoid +
Saponin +
Polifenol +
Tanin +
Kuinon –
Rata-rata Koloni/ml 4,6 x 101
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : Masruhin
NIM : K 100 070 125
Kelas : D
nama : moch.nurrohman
nim : k100070090/c
R/ Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,6
uji kualitas :
1.organoleptik meliputi: homogenitas,bau.
2.ph
3.uji daya menyebar
4.daya melekat
5.daya proteksi
6.pelepasan obat dari basis
saran : sebaiknya semua bahan kuliah non solid dimasukkan dalam blog ini.
kritik : tampilan blog direvisi lagi
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap:
Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3 %
Cremophor A25 3 %
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
Kontrol Kualitas:
Bentuk Fisik Cairan
Warna Coklat lebih pekat
Bau Khas herba pegagan
pH 5,65
Berat Jenis 1,0077 g/ml
Kandungan Senyawa
Alkaloid –
Flavonoid +
Steroid –
Triterpenoid +
Saponin +
Polifenol +
Tanin +
Kuinon –
Rata-rata Koloni/ml 2,7 x 10 2
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : I. G. Oka Ari Susanto
NIM : K 100 070 146
Kelas : D
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap:
Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3 %
Cremophor A25 3 %
Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
Kontrol Kualitas:
Bentuk Fisik Cairan
Warna Coklat lebih pekat
Bau Khas herba pegagan
pH 5,65
Berat Jenis 1,0077 g/ml
Kandungan Senyawa
Alkaloid –
Flavonoid +
Steroid –
Triterpenoid +
Saponin +
Polifenol +
Tanin +
Kuinon –
Rata-rata Koloni/ml 2,7 x 10 2
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : I. G. Oka Ari Susanto
NIM : K 100 070 146
Kelas : D
R/ prokain HCl 0,1
aqua rossae 1
adeps lanae 3
zinc.oxyd 3
vaselin ad 30
m.d.s.u.s.ext.
*kontrol kualitas sediaan salep sbb*
1. Uji daya melekat
bertujuan untuk mengetahui seberapa melekatnya salep pada kuliat kita.
2. Uji pelepasan obat
Bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak zat aktif yang dapat diserap atau dilepaskan oleh basis salep
3. uji daya proteksi
bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu salep dalam melindungi kulit dari pengaruh luar baik berupa sifat asam,basa,debu,sinar matahari dll
4. uji daya menyebar
bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya menyebar salep setelah dioleskan pada kulit
neneng hasanah
k100070165
Formulasi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap liberasi salep kalium iodide:
KI 20
Air suling 14
Adeps Lanae 5
VCO 10
Vaselin 51
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : Dedi Setiawan
NIM : K 100 070 151
Kelas : D
Formulasi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap liberasi salep kalium iodide:
KI 20
Air suling 14
Adeps Lanae 5
VCO 10
Vaselin 51
KUALITAS SALEP YANG BAIK ADALAH
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai atau mudah dioleskan.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Dapat terdistribusi merat (Ilmu Resep Teori, hal 42)
Nama : Dedi Setiawan
NIM : K 100 070 151
Kelas : D
R/ Acidi benzoici 5
acidi salisily 5
lanolin 45
vaselin 45
s.u.e
*kontrol kualitas sediaan salep sbb*
1. Uji daya melekat
untuk mengetahui seberapa kuat melekatnya salep pada kulit kita.
2. Uji pelepasan obat
untuk mengetahui seberapa cepat zat aktif yang dapat dilepaskan oleh basis salep
3. uji daya proteksi
untuk mengetahui kemampuan suatu salep dalam melindungi kulit dari pengaruh luar baik berupa sifat asam,basa,debu,sinar matahari dll
4. uji daya menyebar
untuk mengetahui kemampuan daya sebar salep setelah dioleskan.
hermawati eva setiorini
k 100070043
R/ iodi 2
K.I 3
aquadest 5
ungt.simpl 90
S.U.E
*kontrol kualitas sediaan salep sbb*
1. Uji daya melekat
2. Uji pelepasan obat
3. uji daya proteksi
4. uji daya menyebar
ferry catur nur indah sari
k100070049
Formula Salep Kloramfenikol
R/Chloramphenicol 0,5
Hidrokortison 0,2
Unguentum leniens ad 30
m. da S.Vesp
S u e
Kontrol Kualitas Salep :
Uji daya menyebar salep
Dalam pengujian ini dilakukan dengan cara meletakkan salep pada bagian tengah kaca bulat, kemudian ditutup dengan kaca satunya. Setelah itu diberikan beban 50 g. Diamati selama 1 menit tiap penambahan beban. Kemudian diukur diameternya.
Uji daya menyebar salep bertujuan untuk mengetahui kemampuan salep untuk dapat menyebar secara merata di seluruh bagian kulit yang dikehendaki.
Uji daya melekat salep
Dilakukan dengan cara meletakkan salep di atas gelas obyek, kemudian diberi penekanan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Beban seberat 80 g dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas.
Uji daya melekat salep bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat salep tersebut dapat melekat pada kulit, meskipun terdapat pengaruh dari luar.
Uji kemampuan proteksi
Uji kemampuan proteksi ini dilakukan dengan cara mereaksikan KOH dengan salep menggunakan indikator fenoftalein, dengan perantara kertas saring. Dalam hal ini daya proteksi salep dinyatakan bagus jika semakin lama noda merah tersebut terbentuk.
Kemampuan proteksi salep sangat penting untuk melindungi kulit dari pengaruh luar.
Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Uji disolusi salep dilakukan dengan cara memasukkan salep kedalam sel disolusi hingga penuh, kemudian ditutup dengan membran selofan porous. Setelah itu dimasukkan kedalam medium disolusi pada suhu 37˚C untuk menyesuaikan dengan suhu tubuh. Sampel diambil pada waktu tertentu untuk menentukan kadarnya.
Uji pelepasan obat dilakukan untuk mengetahui efek obat yang dilepaskan secara cepat dari basisnya, agar khasiat dari obat tersebut lebih cepat dirasakan.
NAMA : NIA FARDILLIA JANUWARDANI
NIM : K100 070 035
KELAS : A
UNGUENTUM WILKINSONII
R. Sulfur. sublimat…………… 7,5
Ol. Figi empyreum-dep…... 7,5
Carbonat calcici…………... 5
Sapon kalini………………. 15
Vaselini flavi……………… 15
m.f.unguentum
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
Nama : Abdul Mutholib
NIM : K 100 070 116
Kelas : D
UNGUENTUM WILKINSONII
R. Sulfur. sublimat…………… 7,5
Ol. Figi empyreum-dep…... 7,5
Carbonat calcici…………... 5
Sapon kalini………………. 15
Vaselini flavi……………… 15
m.f.unguentum
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
Nama : Abdul Mutholib
NIM : K 100 070 116
Kelas : D
Formula sediaan salep:
R/ Lanolini 2,0
Cetylalcoholi 1,0
Paraffini Liquidi 5,0
Acidi Stearinici 9,0
Kalii Hydroxidi 0,5
Propylene gylcoli 5,0
Aquadest 77,5
Cara uji kontrol kualitas:
Uji Sifat Fisik Salep
1.Uji daya penyerap salep
Ditimbang 0,5 gram salep, diletakkan ditengah alat (kaca bulat). Ditimbang dulu kaca yang satunya dan diletakkan diatas massa salep, dibiarkan 1 menit. Diukur diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi). Kemudian ditambah 50 gram beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar.
2.uji daya melekat salep
Salep diletakkan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya kemudian diatasnya ditutup dengan obyek gelas yang lainnya. Kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Obyek gelas dipasang pada alat tes dan diletakkan beban 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua obyek gelas tersebut terlepas.
3.uji kemampuan proteksi
Diambil kertas saring (10x10 cm), dibasahi dengan larutan fenolftalein untuk indicator. Kertas dikeringkan dan diolesi dengan salep (tipis dan rata). Diambil kertas saring lagi denag areal (2,5x2,5 cm) dibuat pematang dipinggir kertas saring dengan lelehan paraffin padat, kertas ini kemudian ditempelkan diatas kertas saring yang telah diolesi salep tadi. Areal tersebut dibasahi dengan KOH 0,1 N. Dilihat ada tidaknya noda merah/kemerahan disebelah kertas yang dibasahi fenolftalein pada 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Semakin lama terbentuk noda merah maka semakin baik daya proteksinya, dan sebaliknya.
4.uji konsistensi/ viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya.
Uji pelepasan obat dari sediaan salep.
Salep dimasukkan dalam sel disolusi, kemudian dimasukkan dalam medium disolusi yang sudah diisi air suling dengan suhu 370C. Diambil sampling medium (5 ml) dalam selang waktu tertentu dan volume medium dikembalikan pada volume semula. Dihitung harga DE.
Uji difusi salep
Mengukur jumlah kumulatif obat yang dapat terdifusi melewati membran (absorpsi/penetrasi obat lewat membran) selama waktu tertentu. Alat uji difusi adalah Franz Diffusion Cell
nama : dian anggraheni D A
nim : K100070095
kelas: C
Formula Salep Kloramfenikol
R/Chloramphenicol 0,5
Hidrokortison 0,2
Unguentum leniens ad 30
m. da S.Vesp
S u e
Kontrol Kualitas Salep :
Uji daya menyebar salep
Dalam pengujian ini dilakukan dengan cara meletakkan salep pada bagian tengah kaca bulat, kemudian ditutup dengan kaca satunya. Setelah itu diberikan beban 50 g. Diamati selama 1 menit tiap penambahan beban. Kemudian diukur diameternya.
Uji daya menyebar salep bertujuan untuk mengetahui kemampuan salep untuk dapat menyebar secara merata di seluruh bagian kulit yang dikehendaki.
Uji daya melekat salep
Dilakukan dengan cara meletakkan salep di atas gelas obyek, kemudian diberi penekanan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Beban seberat 80 g dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas.
Uji daya melekat salep bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat salep tersebut dapat melekat pada kulit, meskipun terdapat pengaruh dari luar.
Uji kemampuan proteksi
Uji kemampuan proteksi ini dilakukan dengan cara mereaksikan KOH dengan salep menggunakan indikator fenoftalein, dengan perantara kertas saring. Dalam hal ini daya proteksi salep dinyatakan bagus jika semakin lama noda merah tersebut terbentuk.
Kemampuan proteksi salep sangat penting untuk melindungi kulit dari pengaruh luar.
Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Uji disolusi salep dilakukan dengan cara memasukkan salep kedalam sel disolusi hingga penuh, kemudian ditutup dengan membran selofan porous. Setelah itu dimasukkan kedalam medium disolusi pada suhu 37˚C untuk menyesuaikan dengan suhu tubuh. Sampel diambil pada waktu tertentu untuk menentukan kadarnya.
Uji pelepasan obat dilakukan untuk mengetahui efek obat yang dilepaskan secara cepat dari basisnya, agar khasiat dari obat tersebut lebih cepat dirasakan.
NAMA : NIA FARDILLIA JANUWARDANI
NIM : K100 070 035
KELAS : A
TUGAS FTS NON SOLID(SALEP)
R/ Betametason 10mg
Ol. Rosae 3tts
Nipagin 0.05 %
Adeps Lanae 1 gram
Vaselin ad 10gram
Kontrol kualitas sediaan salep :
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Dian Pratiwi T.M.
K. 100.070.011 / A
TUGAS FTS NON SOLID
R/Betametason 10mg
Ol.Rosae 3tts
Nipagin 0.05 %
Adeps Lanae 1 gram
Vaselin ad 10 gram
Kontrol kualitas sediaan salep :
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Dian Pratiwi T.M.
K. 100.070.011 / A
kuliah FTS Non Solid makin menyenangkan. apalagi skrg tugas2nya lewat sarana internet, yg g tau jd tambah ilmu. terimakasih atas bimbingannya selama ini pak waskito...
R/ cetacei 12,5
cerae albi 12
parafin liq 56
natrii tetraboras 0,5
aquadest 19
kontrol kualitas sediaan jika sudah jadi adalah :
1. daya menyebar
2. daya melekat
3. daya/ kemampuan proteksi
4. konsistensi/ viskositas
nama : dwi basuki
nim : K100070065
TUGAS FTS NON SOLID
R/ Betametason 10mg
Ol. Rosae 3 tts
Nipagin 0.05 %
Adeps Lanae 1 gram
Vaselin ad 10 gram
Kontrol kualitas sediaan salep :
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Dian Pratiwi T.M.
K. 100.070.011 / A
1. Salep antijamur
R/ Kalii Iodida 1
Lanolin 5
Ungt.simplek ad 20
m.f.ungt
Su.e omni mane et vest
- Cara uji kontrol kualitas sediaan salep
* Uji homogenitas
* uji daya melekat
* Uji daya menyebar
* Uji daya proteksi
* Uji ph
* Uji viskositas
* Uji stabilitas
2. Saran:-
Kritik:sebenarnya lebih enak sih pak ngerjain tugas lewat blog,tp g enkny kadang nyasar kemana-mana jd sama saja g ngerjain tugas klo g diketemuin kyk tgs saya yg emulsi kmrn g da diblog pdhl saya dh ngerjain+tdk melbhi dri wkt yg sdh ditentuin.Gmn ni Pak sm saja saya g dpt nilai donx.......???????
DWI PURWANTI/ K100050125
kuliah fts non solid makin menyenangkan, apalagi skrg melibatkan sarana internet dlm penugasan. yg g tau, jd tambah ilmu. terimakasih atas bimbingannya pak waskito...
kuliah fts non solid makin menyenangkan, apalagi skrg melibatkan sarana internet dlm penugasan. yg g tau, jd tambah ilmu. terimakasih atas bimbingannya pak waskito...
Salep ProtargoL
UNGUENTUM ARGENTI PROTEINATI
Argenti proteinatum 10
Glycerinum 10
aqua 16
vaselinum alnum 40
Adeps lanae 24
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
Salep ProtargoL
UNGUENTUM ARGENTI PROTEINATI
Argenti proteinatum 10
Glycerinum 10
aqua 16
vaselinum alnum 40
Adeps lanae 24
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
andi nurcahyanto/k100070154
kelas E
TUGAS NON SOLID
SALEP TETRASIKLINA HIDROKLORIDA
Tiap 10 g mengandung :
Tetracyclini hydrochloridum 300 mg
Adeps lanae 1 g
Vaselinum album hingga 10 mg
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat atau tube.
Dosis : Setipa 2 sampai 3 jam, dioleskan
Uji kontrol kualitas salep :
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Ditimbang 0,5 g salep. Letakkan ditengah alat (kaca bulat)
b. Terlebih dahulu ditimbang kaca yang satunya dan diletakkan di atas massa salep, dibiarkan selama 1 menit
c. Di ukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata – rata diameter dari beberapa sisi
d. Ditambah 50 g beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beben tambahan 50 g dan catat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit
f. Digambar dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar
g. Di ulangi masing – masing 3 X untuk tiap salep yang diperiksa.
2. Uji Daya Melekat Salep
a. Diletakkan salep ( secukupnya, dengan cara di timbang ) diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya.
b. Diletakkan gelas oyek yang laen diatas salep tersebut.kemudian ditekan dengan beben 1 kg selama 5 menit
c. Dipasang gelas obyek pada alat tes
d. Dilepaskan beban seberat 80 g dan d catat waktunya hingga ke dua gelas obyek tersebut terlepas
e. Dilakukan tes untuk pormula salep yang lain dengan masing – masing 3 X percobaan.
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Di ambil sepotong kertas saring ( 10 x 10 cm ). dibasahin dengan larutan fenoftalein untuk indikator. setelah itu kertas dikeringkan atau di angin-anginkan
b. Diolesin kertas tersebut (pada tahap a ) dengan salep yang akan dicoba (1 muka) seperti lazimnya orang mempergunakan salep ( tipis dan rata )
c. Sementara itu pada kertas saring yang lain, buatlah suatu area (2,5 x 2,5 cm) dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering atau dingin akan di dapat areal yang dibatasin dengan parafin padat.
d. Ditempel kertas tersebut (pada tahap c) diatas kertas sebelumnya (pada thap b )
e. Ditetesin / dibasahi areal ini dengan larutan KOH 0,1 N
f. Lihatlah sebelah kertas yang dibasahin dengan larutan fenoftalin pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut.
g. Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). Catatan: semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya.
h. Dilakukan percobaan sebanyak 3 x untuk satu tipe basis salep.
4. Uji Pelepasa Obat dari Sediaan Salep
a. Disiapkan sel disolusi salep dan membran selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu selama 24 jam dalam air suling)
b. Dengan alat yang disediakan, dimasukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan kemudian ditimbang. Kemudian ditutup dengan membran selofan, jagalah supaya tidak ada gelembung udara antara salep dan membran. Lalu sel ditutup dengan penutupnya.
c. Dituang air suling 370C sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) kedalam bejana disolusi (bisa juga digunakan bekerglass dengan tutup). Dijaga agar suhu medium tetep 370C selama percobaan.
d. Dimasukan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dilakukan pengadukan dan pencatat waktu.
e. Kemudian diambil 5ml contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25’ 35 dan 45 menit. Setiap kali mengambil contoh, kembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml air suling 370 C.
f. Ditetapkan kadar salisilat dalam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. tetapkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Di hitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium pada tiap pengambilan tersebut.
h. Dilakukan percobaan untuk salep dengan basis yang lain.
i. Dihitung harga DE (efisiensi disolusi)
j. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua jenis basis salep tersebut.
kritik dan saran : kreatif dengan adanya penugasan via blog...
salep hemoroid
R/hidrocortison 1%
extr bellladon 0,5
tannin 1
vaselin
lanolin aa ad 10
mf.ungt
SALEP TETRASIKLINA HIDROKLORIDA
Tiap 10 g mengandung :
Tetracyclini hydrochloridum 300 mg
Adeps lanae 1 g
Vaselinum album hingga 10 mg
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat atau tube.
Dosis : Setipa 2 sampai 3 jam, dioleskan.
Uji kontrol kualitas salep :
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Ditimbang 0,5 g salep. Letakkan ditengah alat (kaca bulat)
b. Terlebih dahulu ditimbang kaca yang satunya dan diletakkan di atas massa salep, dibiarkan selama 1 menit
c. Di ukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata – rata diameter dari beberapa sisi
d. Ditambah 50 g beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beben tambahan 50 g dan catat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit
f. Digambar dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar
g. Di ulangi masing – masing 3 X untuk tiap salep yang diperiksa.
2. Uji Daya Melekat Salep
a. Diletakkan salep ( secukupnya, dengan cara di timbang ) diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya.
b. Diletakkan gelas oyek yang laen diatas salep tersebut.kemudian ditekan dengan beben 1 kg selama 5 menit
c. Dipasang gelas obyek pada alat tes
d. Dilepaskan beban seberat 80 g dan d catat waktunya hingga ke dua gelas obyek tersebut terlepas
e. Dilakukan tes untuk pormula salep yang lain dengan masing – masing 3 X percobaan.
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Di ambil sepotong kertas saring ( 10 x 10 cm ). dibasahin dengan larutan fenoftalein untuk indikator. setelah itu kertas dikeringkan atau di angin-anginkan
b. Diolesin kertas tersebut (pada tahap a ) dengan salep yang akan dicoba (1 muka) seperti lazimnya orang mempergunakan salep ( tipis dan rata )
c. Sementara itu pada kertas saring yang lain, buatlah suatu area (2,5 x 2,5 cm) dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering atau dingin akan di dapat areal yang dibatasin dengan parafin padat.
d. Ditempel kertas tersebut (pada tahap c) diatas kertas sebelumnya (pada thap b )
e. Ditetesin / dibasahi areal ini dengan larutan KOH 0,1 N
f. Lihatlah sebelah kertas yang dibasahin dengan larutan fenoftalin pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut.
g. Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). Catatan: semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya.
h. Dilakukan percobaan sebanyak 3 x untuk satu tipe basis salep.
4. Uji Pelepasa Obat dari Sediaan Salep
a. Disiapkan sel disolusi salep dan membran selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu selama 24 jam dalam air suling)
b. Dengan alat yang disediakan, dimasukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan kemudian ditimbang. Kemudian ditutup dengan membran selofan, jagalah supaya tidak ada gelembung udara antara salep dan membran. Lalu sel ditutup dengan penutupnya.
c. Dituang air suling 370C sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) kedalam bejana disolusi (bisa juga digunakan bekerglass dengan tutup). Dijaga agar suhu medium tetep 370C selama percobaan.
d. Dimasukan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dilakukan pengadukan dan pencatat waktu.
e. Kemudian diambil 5ml contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25’ 35 dan 45 menit. Setiap kali mengambil contoh, kembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml air suling 370 C.
f. Ditetapkan kadar salisilat dalam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. tetapkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Di hitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium pada tiap pengambilan tersebut.
h. Dilakukan percobaan untuk salep dengan basis yang lain.
i. Dihitung harga DE (efisiensi disolusi)
j. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua jenis basis salep tersebut.
Sangat kreatif dengan adanya penugasan via blog ini
Nama : Asdi Indarto
NIM : K 100 070183
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
R/ Cetacei 4
Cerae albi 2
Paraffin solid 15
Olei Olivae 30
Natrii Biboras 1
Aq.dest. 10
Evaluasi
1.daya menyebar salep
2.daya melekat salep
3.kemampuan proteksi
4.pelepasan obat dari sediaan salep
Vina Bety Anggraini
K100070155 / E
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas :A
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas :A
SALEP TRIAMSINOLON ASETONIDA
Tiap 10 g mengandung:
Triamcinoloni Acetonidum 10 mg
Propylenglycolum 1 g
Adeps lanae 1 g
Vaselinum album hingga 10 g
Penyimpanan: dalam wadah terbaik, terlindung dari cahaya.
Dosis: 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan.
Uji kontrol kualitas salep :
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Ditimbang 0,5 g salep. Letakkan ditengah alat (kaca bulat)
b. Terlebih dahulu ditimbang kaca yang satunya dan diletakkan di atas massa salep, dibiarkan selama 1 menit
c. Di ukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata – rata diameter dari beberapa sisi
d. Ditambah 50 g beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya
e. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beben tambahan 50 g dan catat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit
f. Digambar dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar
g. Di ulangi masing – masing 3 X untuk tiap salep yang diperiksa.
2. Uji Daya Melekat Salep
a. Diletakkan salep ( secukupnya, dengan cara di timbang ) diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya.
b. Diletakkan gelas oyek yang laen diatas salep tersebut.kemudian ditekan dengan beben 1 kg selama 5 menit
c. Dipasang gelas obyek pada alat tes
d. Dilepaskan beban seberat 80 g dan d catat waktunya hingga ke dua gelas obyek tersebut terlepas
e. Dilakukan tes untuk pormula salep yang lain dengan masing – masing 3 X percobaan.
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Di ambil sepotong kertas saring ( 10 x 10 cm ). dibasahin dengan larutan fenoftalein untuk indikator. setelah itu kertas dikeringkan atau di angin-anginkan
b. Diolesin kertas tersebut (pada tahap a ) dengan salep yang akan dicoba (1 muka) seperti lazimnya orang mempergunakan salep ( tipis dan rata )
c. Sementara itu pada kertas saring yang lain, buatlah suatu area (2,5 x 2,5 cm) dibuat pematang pada pinggir areal tersebut dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah kering atau dingin akan di dapat areal yang dibatasin dengan parafin padat.
d. Ditempel kertas tersebut (pada tahap c) diatas kertas sebelumnya (pada thap b )
e. Ditetesin / dibasahi areal ini dengan larutan KOH 0,1 N
f. Lihatlah sebelah kertas yang dibasahin dengan larutan fenoftalin pada waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Apakah ada noda berwarna merah/kemerahan pada kertas tersebut.
g. Kalau tidak ada noda berarti salep dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan KOH). Catatan: semakin lama terbentuk noda merah berarti semakin baik daya proteksinya dan sebaliknya.
h. Dilakukan percobaan sebanyak 3 x untuk satu tipe basis salep.
4. Uji Pelepasa Obat dari Sediaan Salep
a. Disiapkan sel disolusi salep dan membran selofan porous (sebelum digunakan direndam dulu selama 24 jam dalam air suling)
b. Dengan alat yang disediakan, dimasukkan salep yang akan dicoba ke dalam sel sampai penuh, diratakan kemudian ditimbang. Kemudian ditutup dengan membran selofan, jagalah supaya tidak ada gelembung udara antara salep dan membran. Lalu sel ditutup dengan penutupnya.
c. Dituang air suling 370C sebanyak 500 ml (diambil dengan labu takar) kedalam bejana disolusi (bisa juga digunakan bekerglass dengan tutup). Dijaga agar suhu medium tetep 370C selama percobaan.
d. Dimasukan sel yang telah diisi salep tersebut ke dalam medium. Dilakukan pengadukan dan pencatat waktu.
e. Kemudian diambil 5ml contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25’ 35 dan 45 menit. Setiap kali mengambil contoh, kembalikan volume medium dengan menambahkan 5 ml air suling 370 C.
f. Ditetapkan kadar salisilat dalam contoh tersebut dengan cara: 5 ml contoh medium ditambah 1 ml larutan FeCl3. tetapkan absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
g. Di hitung berapa salisilat yang terlarut dalam medium pada tiap pengambilan tersebut.
h. Dilakukan percobaan untuk salep dengan basis yang lain.
i. Dihitung harga DE (efisiensi disolusi)
j. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua jenis basis salep tersebut.
Sudah bagus.
Nama : Astrina Dewi R
NIM : K 100 070 102
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
UNGUENTUM WILKINSONII
R. Sulfur. sublimat…………… 7,5
Ol. Figi empyreum-dep…... 7,5
Carbonat calcici…………... 5
Sapon kalini………………. 15
Vaselini flavi……………… 15
m.f.unguentum
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
• Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
• Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
Nama : DYAH EKA YUNISA
NIM : K100070144
Formula salep Ekstrak Daun Pisang Muda
Bahan
Jumlah Bahan (g)
Basis
Tercuci
Basis
Hidrokarbon
Basis
Absorbsi
Basis
Emulsi
Ekstrak daun pisang muda
5
5
5
5
Vaselin album
95
-
7,6
-
Cera flava
-
28,5
-
-
Oleum sesame
-
66,5
-
-
Acidi stearinici
-
-
14,25
-
Cerae albi
-
-
1,9
-
Triethanolamin
-
-
14,25
-
Propylene glikol
-
-
7,6
-
Aquadest
-
-
62,225
-
PEG 4000
-
-
-
38
PEG 400
-
-
-
57
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
a.Uji Stabilitas Salep
b.Uji homogenitas salep
c.Uji Daya Menyebar
d.Uji daya Melekat
e.Uji Daya Proteksi
f.Uji Viskositas
Nama : ANNISA NEVY ARIANA
NIM : K100070145
Penbuatan Salep Ekstrak Etanol Daun Sirih dengan Basis Emulsi
R/ Ekstrak sirih 3%
Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,5
m.f.l.a. ungt ( Anief, 1990 )
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
a.Uji Stabilitas Salep
b.Uji homogenitas salep
c.Uji Daya Menyebar
d.Uji daya Melekat
e.Uji Daya Proteksi
f.Uji Viskositas
Nama : ANNISA NEVY ARIANA
NIM : K100070145
Penbuatan Salep Ekstrak Etanol Daun Sirih dengan Basis Emulsi
R/ Ekstrak sirih 3%
Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,5
m.f.l.a. ungt ( Anief, 1990 )
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
a.Uji Stabilitas Salep
b.Uji homogenitas salep
c.Uji Daya Menyebar
d.Uji daya Melekat
e.Uji Daya Proteksi
f.Uji Viskositas
Nama : ANNISA NEVY ARIANA
NIM : K100070145
Penbuatan Salep Ekstrak Etanol Daun Sirih dengan Basis Emulsi
R/ Ekstrak sirih 3%
Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,5
m.f.l.a. ungt ( Anief, 1990 )
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
a.Uji Stabilitas Salep
b.Uji homogenitas salep
c.Uji Daya Menyebar
d.Uji daya Melekat
e.Uji Daya Proteksi
f.Uji Viskositas
UNGUENTUM WILKINSONII
R. Sulfur. sublimat…………… 7,5
Ol. Figi empyreum-dep…... 7,5
Carbonat calcici…………... 5
Sapon kalini………………. 15
Vaselini flavi……………… 15
m.f.unguentum
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Cara uji control kualitas sediaan salep :
•Daya menyebar salep : salep diletakan ditengah kaca bulat, tekan dengan penutupnya, beri bebab 50 g selama 1 menit, ukur diameter sebar dari berbagai sisi, lanjutkan pemberian beban (5 titik).
•Daya melekat : Salep diletakan diatas gelas obyek yang telah ditentukan luasnya, letakan gelas obyek yang lain, di atas salep tadi, tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, pasang gelas obyek pada alat tes, lepaskan beban 80 g, dicatat waktu sampai kedua gelas terlepas.
•Daya Proteksi :
Salep dibasahi larutan fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
Salep dioleskan pada kertas saring yang telah mengandung PP
Tempelkan kertas saring yang bersih diatas kertas saring yang mengandung PP
Basahi dengan KOH
Amati ada tidaknya noda merah pada kertas saring (menit ke 3, 5, 15 dan 30)
•Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Salep asam salisilat 10% dimasukan dalam sel disolusi, masukan dalam 500 ml medium disolusi (37⁰C), Sampling medium (5 ml) dalam waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit , dihitung harga DE
R/ kalii iodidi 2
cera flavi 3
ol.sesami 3
lanolini 10
S.ad us.ext.
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : satrio adhy wibowo
NIM : K100 070 157
Kelas : A
UNGUENTUM
R/ Menthol ……………………... 2,750 g
Camphor ……………………... 5 g
Ol. Eucalypti ………………… 1,500 g
Ol. Nucistae …………………. 0,750 g
Ol. Cedri Fol. ………………... 0,750 g
Terebinth. ……………………. 5 g
Thymol ……………………… 0,250 g
Vaselin album ad …………… 100
m. f. ung.
S. u. e
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep
• Daya melekat
• Daya Proteksi
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Evalasi Sediaan Semi Solid Meliputi :
• Stabilitas bahan aktif.
• Stabilitas bahan tambahan.
• Sifat rheologi: konsistensi, termasuk air.
• Penguapan pelarut, termasuk air.
• Perubahan fase meliputi: Ketidak homogenan, bleeding, cracking.
• Distribusi ukuran partikel
• pH.
• Kontaminasi mikroba.
Nama : Fairus Zabadi
NIM : K 100 070 134
Kelas : D
UNGUENTUM
R/ Menthol ……………………... 2,750 g
Camphor ……………………... 5 g
Ol. Eucalypti ………………… 1,500 g
Ol. Nucistae …………………. 0,750 g
Ol. Cedri Fol. ………………... 0,750 g
Terebinth. ……………………. 5 g
Thymol ……………………… 0,250 g
Vaselin album ad …………… 100
m. f. ung.
S. u. e
Cara uji control kualitas sediaan salep :
• Daya menyebar salep
• Daya melekat
• Daya Proteksi
• Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Evalasi Sediaan Semi Solid Meliputi :
• Stabilitas bahan aktif.
• Stabilitas bahan tambahan.
• Sifat rheologi: konsistensi, termasuk air.
• Penguapan pelarut, termasuk air.
• Perubahan fase meliputi: Ketidak homogenan, bleeding, cracking.
• Distribusi ukuran partikel
• pH.
• Kontaminasi mikroba.
Nama : Fairus Zabadi
NIM : K 100 070 134
Kelas : D
R/ kalii iodidi 2
cera flavi 3
ol.sesami 3
lanolini 10
S.ad us.ext.
Kontrol kualitas salep
stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
Uji Daya Menyebar Salep
Dimbang 0,5 gram salep
Diletakkan ditengah alat kaca bulat
Ditimbang kaca satunya
Diletakkan diatas massa salep
Dibiarkan 1 menit
Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
Ditambahkan 50 gram beban tambahan
Didiamkan 1 menit
Dicatat diameter salep yang menyebar
Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
Direplikasi 3 kali
Uji daya melekat salep
Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
Diletakkan objek glass lain di atasnya
Dipasang pada alat test
Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
Diulangi dengan 3 kali replikasi
Uji Kemampuan Proteksi
Diambil kertas saring (10x10cm)
Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
Kertas dikeringkan
Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
Dibuat penapang dengan paraffin
Ditempelkan kertas a pada kertas e
Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
Dilihat ada tidak noda kemerahan
Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
Di replikasi 3 kali
Uji pelepasan obat dari salep
Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
Diratakan, dan ditimbang
Ditutup dengan membrane selofan
Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
Ditutup sel dengan penutupnya
Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
Dijaga suhu tetap 370C
Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
Lakukan percobaan dengan basis yang lain
Dihitung harga DE
Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : satrio adhy wibowo
NIM : K100 070 157
Kelas : e
R/cholesteroli 3
stearylalcoholi 3
cerae albi 8
vaselinini ad 100
Kontrol kualitas salep
stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
Uji Daya Menyebar Salep
Dimbang 0,5 gram salep
Diletakkan ditengah alat kaca bulat
Ditimbang kaca satunya
Diletakkan diatas massa salep
Dibiarkan 1 menit
Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
Ditambahkan 50 gram beban tambahan
Didiamkan 1 menit
Dicatat diameter salep yang menyebar
Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
Direplikasi 3 kali
Uji daya melekat salep
Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
Diletakkan objek glass lain di atasnya
Dipasang pada alat test
Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
Diulangi dengan 3 kali replikasi
Uji Kemampuan Proteksi
Diambil kertas saring (10x10cm)
Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
Kertas dikeringkan
Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
Dibuat penapang dengan paraffin
Ditempelkan kertas a pada kertas e
Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
Dilihat ada tidak noda kemerahan
Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
Di replikasi 3 kali
Uji pelepasan obat dari salep
Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
Diratakan, dan ditimbang
Ditutup dengan membrane selofan
Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
Ditutup sel dengan penutupnya
Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
Dijaga suhu tetap 370C
Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
Lakukan percobaan dengan basis yang lain
Dihitung harga DE
Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : asmorowati sri atmojo
NIM : K100 070 156
Kelas : e
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak
R/ Vaselin Putih 82,75 %
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Montanox 80 2 %
Mentol 0,05 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap
R/ Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10 %
Cremophor A6 3 %
Cremophor A25 3 %
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
(Yudi,2007)
Pemeriksaan Kestabilan Sedian Salep
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur.
2. Sistem blog ini sebenarnya bagus , karena selain materi juga belajar perkembangan jaman. Namun, kurang efisien, sebab
Kritik: blog nya kurang menarik, dan kurang kumplit.
Saran: materi / bahan kuliah (slide, reverensi, ebook) yang berkaitan harap juga ditampilkan pada blog.
Terima kasih.
ANISA NINDYANING TYAS
(K100070158))
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak
R/ Vaselin Putih 82,75 %
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Montanox 80 2 %
Mentol 0,05 %
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Formula sediaan salep dengan golongan basis salep serap
R/ Vaselin Putih 20 %
Parafin Cair 10 %
Cutina GMS 10 %
Cremophor A6 3 %
Cremophor A25 3 %
Ekstrak Hidroglikolik 15 %
Centellae Herba
Nipagin 0,15 %
Nipasol 0,05 %
Air Suling 38,8 %
(Yudi,2007)
Pemeriksaan Kestabilan Sedian Salep
a) Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan salep diamati secara organoleptis
untuk mengetahui homogenitas, warna
dan bau setiap minggu selama delapan
minggu pada suhu kamar.
b) Pemeriksaan pH
Sediaan salep diukur nilai pH-nya
menggunakan pH meter setiap minggu
selama dalapan minggu pada suhu kamar.
c) Pemeriksaan Viskositas
Sediaan salep dimasukkan ke dalam
wadah viskometer kemudiaan diukur.
2. Sistem blog ini sebenarnya bagus , karena selain materi juga belajar perkembangan jaman. Namun, kurang efisien, sebab
Kritik: blog nya kurang menarik, dan kurang kumplit.
Saran: materi / bahan kuliah (slide, reverensi, ebook) yang berkaitan harap juga ditampilkan pada blog.
Terima kasih.
ANISA NINDYANING TYAS
(K100070158))
R/ kalii iodida 1
lanolin 5
ungt.Simplek ad 20
m.I. Ungt
S u. e omni mane et vesp
uji kntroLny:
uji daya menyebAr
daya melekat,
daya proteksi,
daya pelepasan obAt
yuli dwY ratmawati
k100070010
A
,
tugas salep
R/ Gelatin 20
aqua 40
gliserin 25
zincy oxyd 15
uji salep :
uji fisik : organoleptis, bau, rasa, warna, stabilitas warna, dan intensitas
uji daya lekat
uji daya sebar
uji daya proteksi
nama : Anik suartiningsih
nim : K100070066
TUGAS SALEP
R/ Kloramfenikol 0,5
hidro kortison 0,2
unguentum lenins ad 30
cera alba 5
cetaceum 10
adep lanae 10
oleum sesami 50
aqua 20
tinktura benzoat 5
uji salep :
uji fisik : organoleptis, bau, rasa , warna, stabilitas warna, dan intensitas
uji daya lekat
uji daya sebar
uji daya proteksi
nama : fetum syahirah
nim : k 100070067
R/ Kalli Iodida 1
lanolin 5
ungt.simplek ad 20
m.f. ungt
S u.e omnimane et vesp
kontrol kualitas salep:
uji daya menyebar
uji daya melekat
uji proteksi
uji pelepasan obat
yuli dwy ratmawati
k100070010
A
FORMULA SALEP
Ekstrak antanan 3 g
Gelatin
Lanolin 10 g
Asam stearat 15 g
Borat
Carbopo
Cera putih
Setil alcohol
Gliserin
Paraffin cair
TEA 1,5 g
Metal paraben 1,1 g
Propil paraben 0,05 g
Vaselin
Aquadest ad 100
Control kualitas:
Pengamatan organoleptis
→pengamatan meliputi warna dan bau. Yang pasti bau salep tidak boleh tengik
Pemeriksaan homogenitas
→yaitu dengan mengambil secara acak pada tempat-tempat tertentu sample salep untuk diuji keseragaman kadarnya
Pengukuran pH
→dialakukan untuk menguji daya protektif obat. Uji ini dilakukan dengan meluhat ada tidaknya noda pada kertas saring yang telah dibasahi PP dan diolesi salep setelah ditetesi KOH (jika timbulnya noda memerlukan waktu lama berarti daya proteksinya baik)
Pengukuran viskositas
→Uji ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan salep, karena viskositas ini akan mempengaruhi keseragaman bobot, serta kenyamanan dalam pemakaian, uji bias dilakukan dengan menghitung waktu alir salep
Uji disolusi
→yaitu dengan membaca absorbansi contoh medium dari sel disolusi yang telah didisi salep pada menit-menit tertentu
Uji daya menyebar
→yaitu dengan menimbang sejumlah tertentu salep, diletakkan ditengah kaca bulat yang sudah ditimbang. Ditunggu 1 menit lalu diukur diameter penyebarannya diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan tertentu dan dicatat diameternya
Uji daya melekat
→yaitu dengan mencatat waktu yang diperlukan kedua obyek glas yang diberi salep untuk terlepas
Uji kestabilan fisik :
Metode freeze and thaw (6 siklus)
Uji mekanik (sentrifugasi) 5 jam
Uji stabilitas : suhu kamar
suhu tinggi(40±2ºC) 12 minggu
suhu rendah(4-8ºC)
KOMENTAR blog: blognya bagus pak perlu ditingkatkan dan dilanjutkan.. kalo bisa perkuliahane juga e-learning aja pak jadi ndak sah masuk kelas...
lanjutkan...
NAMA : MUDRIFAH ANDRI ANNA
NIM : K100 070 150
KELAS : D
FORMULASI PEMBUATAN SALEP BASIS LARUT AIR DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH
FORMULA FK F I F II F III F IV F V
(g) (g) (g) (g) (g) (g)
PEG 4000 4,00 3,96 3,88 3,80 3,72 4,64
Steril alkohol 4,80 4,75 4,66 4,56 4,46 4,37
Gliserin 8,00 7,92 7,76 7,60 7,44 7,28
Air suling 3,00 2,97 2,91 2,85 2,79 2,73
Sodium laurel sulfat 0,20 0,2 0,19 0,19 0,19 0,18
Minyak atsiri - 0,2 0,6 1 1,4 1,8
Jumlah 20 20 20 20 20 20
Keterangan :
1. FK : Kontrol
2. F I : Salep larut air dengan konsentrasi minyak atsiri daun sirih 1 %
3. F II : Salep larut air dengan konsentrasi minyak atsiri daun sirih 3 %
4. F III: Salep larut air dengan konsentrasi minyak atsiri daun sirih 5 %
5. F IV: Salep larut air dengan konsentrasi minyak atsiri daun sirih 7 %
6. F V : Salep larut air dengan konsentrasi minyak atsiri daun sirih 9 %
Uji Kontrol Kualitas Sediaan Salep :
1. Uji viskositas salep
2. Uji daya menyebar salep
3. Uji daya melekat salep
4. Uji kemampua proteksi
NAMA : IS RAHAYU KUSUMA WATI
NIM : K 100 70 120
KELAS : D
Vanishing cream (krim penyegar)
R/asam stearat 142
gliserin 100
Na. tetraborat 2
Trietanolamin 10
air suling 70
nipagin qs
uji kualitas yang dilakukan :
1.uji daya menyebar salep
2.uji daya melekat salep
3.uji kemampuan proteksi
4.uji pelepasan obat dari salep
kritik&saran :
nilai tugasnya dikasih tinggi
nama : nani cristiana
nim : K100070021
Vanishing cream (krim penyegar)
R/asam stearat 142
gliserin 100
Na. tetraborat 2
Trietanolamin 10
air suling 70
nipagin qs
uji kualitas yang dilakukan :
1.uji daya menyebar salep
2.uji daya melekat salep
3.uji kemampuan proteksi
4.uji pelepasan obat dari salep
kritik&saran :
nilai tugasnya dikasih tinggi
nama : nani cristiana
nim : K100070021
Vanishing cream (krim penyegar)
R/asam stearat 142
gliserin 100
Na. tetraborat 2
Trietanolamin 10
air suling 70
nipagin qs
uji kualitas yang dilakukan :
1.uji daya menyebar salep
2.uji daya melekat salep
3.uji kemampuan proteksi
4.uji pelepasan obat dari salep
kritik&saran :
nilai tugasnya dikasih tinggi
nama : nani cristiana
nim : K100070021
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KONTROL KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
FORMULA SALEP
R/ Colophon 1
Cinnaber 0,3
Kaolin 2
Ichtyol 1
Wolvet ad 10
m.f.ungt.
S.U.N.
Pro: Ny. Anita
UJI KONTROL KUALITAS SEDIAAN SALEP
Uji kontrol kualitas meliputi :
1. Uji daya sebar salep
2. Uji daya lekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasan obat/disolusi salep
NB : - Colophon = gondorukem
- Cinnaber = HgS rubrum
- Kaolin = Bolus alba
- Wolvet = Adeps lanae
(ULIN FATKHIYATUL JANNAH / K100050091 / B)
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
TUGAS FTS NON SOLID
FORMULA SALEP DAN CARA UJI KUALITASNYA
No Bahan (%) fungsi bahan
1 KI 20 zat aktif
2 Air suling 14 pelarut
3 Adeps lanae 5 basis salep
4 VCO 10 moisturizer dan peningkat liberasi
5 Vaselin 51 basis salep
Kontrol kualitas salep
1. stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2. lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3. mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4. protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5. basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6. homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1. Uji Daya Menyebar Salep
a. Dimbang 0,5 gram salep
b. Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c. Ditimbang kaca satunya
d. Diletakkan diatas massa salep
e. Dibiarkan 1 menit
f. Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g. Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h. Didiamkan 1 menit
i. Dicatat diameter salep yang menyebar
j. Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k. Direplikasi 3 kali
2. Uji daya melekat salep
a. Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b. Diletakkan objek glass lain di atasnya
c. Dipasang pada alat test
d. Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e. Diulangi dengan 3 kali replikasi
3. Uji Kemampuan Proteksi
a. Diambil kertas saring (10x10cm)
b. Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c. Kertas dikeringkan
d. Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e. Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f. Dibuat penapang dengan paraffin
g. Ditempelkan kertas a pada kertas e
h. Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i. Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j. Dilihat ada tidak noda kemerahan
k. Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l. Di replikasi 3 kali
4. Uji pelepasan obat dari salep
a. Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b. Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c. Diratakan, dan ditimbang
d. Ditutup dengan membrane selofan
e. Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f. Ditutup sel dengan penutupnya
g. Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h. Dijaga suhu tetap 370C
i. Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j. Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k. Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l. Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m. Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n. Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o. Dihitung harga DE
p. Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Rivai Endra Dwi Yulianto
NIM : K100 070 002
Kelas : A
Nama : DYAH EKA YUNISA
NIM : K100070144
Formula salep Ekstrak Daun Pisang Muda
Bahan Jumlah Bahan (g) Basis
Tercuci
Basis
Hidrokarbon Basis
Absorbsi Basis
Emulsi
Ekstrak daun pisang muda 5 5 5 5
Vaselin album 95 - 7,6 -
Cera flava - 28,5 - -
Oleum sesame - 66,5 - -
Acidi stearinici - - 14,25 -
Cerae albi - - 1,9 -
Triethanolamin - - 14,25 -
Propylene glikol - - 7,6 -
Aquadest - - 62,225 -
PEG 4000 - - - 38
PEG 400 - - - 57
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
a. Uji Stabilitas Salep
b. Uji homogenitas salep
c. Uji Daya Menyebar
d. Uji daya Melekat
e. Uji Daya Proteksi
f. Uji Viskositas
Nama : ANNISA NEVY ARIANA
NIM : K100070145
Penbuatan Salep Ekstrak Etanol Daun Sirih dengan Basis Emulsi
R/ Ekstrak sirih 3%
Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,5
m.f.l.a. ungt ( Anief, 1990 )
Uji kontrol kualitas sediaan salep :
g. Uji Stabilitas Salep
h. Uji homogenitas salep
i. Uji Daya Menyebar
j. Uji daya Melekat
k. Uji Daya Proteksi
l. Uji Viskositas
Formula
Basis Salep Hidrofilik
Fase minyak
Amerchol CAB* 50,0%
Setil alcohol 2,0%
Stearil alcohol 2,0%
Fase Air
Natrium Lauril Sulfat 2,0%
Air 34,0%
Metil gluset-20 10,0%
Pengawet secukupnya
Keterangan:
*Diperoleh dari Amerchol, suatu unit dari Internasonal, Inc., Edison, NJ.
Prosedur: Tambahkan fase air pada suhu 80ºC ke fase minyak, juga dengan suhu 80ºC.
Dinginkan sambil dikocok sampai diperoleh suhu tepat di atas titik beku.
Variasi: Untuk memperbesar kestabiln, perbandingan stearil alcohol terhadap setil alcohol diperbesar.
Uji kontrol sediaan salep, meliputi:
a. Uji daya menyebar salep
b. Uji daya melekat salep
c. Uji kemampuan proteksi
d. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
e. Stabilitas bahan aktif
f. Stabilitas bahan tambahan
g. Sifat rheologi yang meliputi konsistensi dan viskoelastisitas.
h. Penguapan pelarut, termasuk air
i. Perubahan fase: ketidakhomogenan, bleeding, dan cracking
j. Distribusi ukuran partikel
k. pH
l. Kontainasi mikroba
Nama: Andika Purnama Devi
NIM: K 100070162
Kelas: E
formulasi sediaam salep
Vaselin Putih 20%
Parafin Cair 10%
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3%
Cremophor A25 3%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Centellae Herba 0.15%
Nipagin 0.05%
Nipasol
komtrol kualitas
1.daya sebar salep
2. viskositas
3. ph
4. warna dan bau
5. daya lekat salep
Formulasi Sediaan Salap
R/ Emulgidi 6
Ol. Arachid 9
Cetacei 3
Nipagini 0,3
Aq. Ad 58
Sulf.praecip. 2
S.u.e
Uji Kontrol Kualitas Salep Meliputi:
1.Uji daya menyebar salep
Untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
Hal ini dimaksudkan karena salep dipergunakan pada kulit yang relative lebih lunak teutama salep untuk obat yang dipergunakan pada kulit yang luka sehingga salep yang baik seharusnya mempunyai daya menyebar yang baik
2.Uji daya melekat salep
Untuk mengetahui lamanya salep melekat, lamanya bertahan dikulit dan larinya lembab keudara.
3.Uji kemampuan proteksi
Untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan, atau seberapa besar / kuat perlindungannya terhadap kulit (aksi salep).
Jika dalam uji proteksi salep tidak memberikan noda maka salep mempunyai proteksi terhadap cairan.
4.Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Uji pelepasan obat dari sediaan salep dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan pelepasan obat dari sediaan. Uji ini untuk mengetahui apakah zat aktif dapat lepas dari basis dan memberikan efek yang diinginkan dalam waktu yang cepat, dimana obat akan lepas dari sediaan salep ke medium penerima.
Untuk percobaan ini digunakan alat disolusi diantaranya sel dan membrane selofan yang diumpamakan sebagai pori - pori kulit manusia dimana membrane selofan diaktifkan dengan direndam 24 jam dalam air suling.
NAMA : DENDY RENATA P.
NIM : K 1000700109
KELAS: C
Formulasi Sediaan Salap
R/ Cetacei 4
Adep. Lanae 6
Acid.Stearic. 8
Glycerini 20
Kalii carbonas 1,5
Aq.dest. ad 90
Ol. Lavendul. gtts
Uji Kontrol Kualitas Salep Meliputi:
1.Uji daya menyebar salep
Untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati.
Hal ini dimaksudkan karena salep dipergunakan pada kulit yang relative lebih lunak teutama salep untuk obat yang dipergunakan pada kulit yang luka sehingga salep yang baik seharusnya mempunyai daya menyebar yang baik
2.Uji daya melekat salep
Untuk mengetahui lamanya salep melekat, lamanya bertahan dikulit dan larinya lembab keudara.
3.Uji kemampuan proteksi
Untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu pengobatan, atau seberapa besar / kuat perlindungannya terhadap kulit (aksi salep).
Jika dalam uji proteksi salep tidak memberikan noda maka salep mempunyai proteksi terhadap cairan.
4.Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Uji pelepasan obat dari sediaan salep dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan pelepasan obat dari sediaan. Uji ini untuk mengetahui apakah zat aktif dapat lepas dari basis dan memberikan efek yang diinginkan dalam waktu yang cepat, dimana obat akan lepas dari sediaan salep ke medium penerima.
Untuk percobaan ini digunakan alat disolusi diantaranya sel dan membrane selofan yang diumpamakan sebagai pori - pori kulit manusia dimana membrane selofan diaktifkan dengan direndam 24 jam dalam air suling.
NAMA : KRISNA TRI N.
NIM : K 100070094
KELAS: C
Salep Hidrofilik (USP XX)
%
R/ Metil paraben 0,25
Propilparaben 0,15
Natrium lauril sulfat 10,00
Propilen glikol 120,00
Stearil alkohol 250,00
Vaselin putih 250,00
Air murni 370,00
Uji kontrol kualitas sediaan yang sudah jadi:
1.Daya menyebar
2.Daya melekat
3.Daya proteksi
4.Viskositas
5.Uji pelepasan obat dari salep (uji disolusi salep)
Tanggapan:
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Karena belum terbiasa jadi sedikit canggung,pak.
Maaf pak Waskitho saya mengirim 2 tugas.Tugas saya yang sebelumnya salah. Dengan sangat saya memohon tugas saya yang ini diterima. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama : Noor Fitriana
NIM : K 100 070 178
formulasi sediaam salep
Vaselin Putih 20%
Parafin Cair 10%
Cutina GMS 10%
Cremophor A6 3%
Cremophor A25 3%
Ekstrak Hidroglikolik 15%
Nipagin 0.15%
Nipasol 0.05%
Air Suling
kontrol kualitas salep
1. daya penyebaran salep
2. viskositas
3. ph
4. homogen
5. warna dan bau
6. daya melekat salep
nama : adabby irawan
nim k100070001
R/ Sulfadiazini fungsi zat aktif (antibiotic, antibakteri)
Alcoholcetylici 2,5 fungsi pelarut
Zinci oxydi 5 fungsi antifungi
Olei Sesami 20 fungsi pengental
Acidi brorici 4 fungsi pengawet
Vaselin 16 fungsi basis salep
S. ad us.ext.
Kontrol kualitas salep
1.stabil
Selma pemakaian dan penyimpanan harus stabil, karena dipengaruhi oleh factor-faktor seperti : suhu, kelembaban, dll
2.lunak
salep harus punya daya menyebar yang baik tapi memenuhi persyaratan lain.
3.mudah dipakai
konsistensi harus cocok, tidak terlalu kental dan tidak terlalu lunak
4.protektif
harus mampu melindungi kulit dari pengaruh luar, seperti debu, asam, basa, sinar matahari, dll
5.basis cocok
tidak menghambat kerja obat, tidak mengiritasi kulit dan tidak punya efek samping. Dapat melepaskan zat aktif dengan baik.
6.homogen
harus tersebar homogen agar setiap pemakaian dosisnya sama.
Cara Uji Kontrol Kualitas Salep
1.Uji Daya Menyebar Salep
a.Dimbang 0,5 gram salep
b.Diletakkan ditengah alat kaca bulat
c.Ditimbang kaca satunya
d.Diletakkan diatas massa salep
e.Dibiarkan 1 menit
f.Diukur diameter salep yang menyebar (diukur dari beberapa sisi)
g.Ditambahkan 50 gram beban tambahan
h.Didiamkan 1 menit
i.Dicatat diameter salep yang menyebar
j.Diteruskan dengan menambah tiap beban waktu dan dilakukan seperti cara g, h dan i
k.Direplikasi 3 kali
2.Uji daya melekat salep
a.Diletakkan salep diatas objek glass yang telah ditentukan luasnya
b.Diletakkan objek glass lain di atasnya
c.Dipasang pada alat test
d.Dilepaskan beban 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terlepas
e.Diulangi dengan 3 kali replikasi
3.Uji Kemampuan Proteksi
a.Diambil kertas saring (10x10cm)
b.Dibasahi dengan fenolftealin untuk indicator
c.Kertas dikeringkan
d.Diolesi kertas dengan salep yang di tes (tipis dan rata)
e.Pada kertas saring yang lain diolesi (2,5x2,5cm)
f.Dibuat penapang dengan paraffin
g.Ditempelkan kertas a pada kertas e
h.Ditetesi areal dengan KOH 0,1 N
i.Dilihat kertas yang dibasahi fenolftealin pada waktu 15, 30, 45, 60 detik; 3 dan 5 menit
j.Dilihat ada tidak noda kemerahan
k.Jika tidak terdapat noda maka kemampuan proteksinya besar
l.Di replikasi 3 kali
4.Uji pelepasan obat dari salep
a.Direndam sel disolusi dan selofan porous pada air suling selama 24 jam
b.Dimasukkan salep pada sel disolusi sampai penuh
c.Diratakan, dan ditimbang
d.Ditutup dengan membrane selofan
e.Diusahakan tidak terdapat gelembung antara membrane dengan sel disolusi
f.Ditutup sel dengan penutupnya
g.Dituang air suling 370C sebanyak 500 mL kedalam bejana disolusi
h.Dijaga suhu tetap 370C
i.Dimasukkan sel yang telah diisi salep kedalam medium, dijalankan pengadukan dan pencatat waktu
j.Diambil 5 mL contoh medium pada waktu 5, 10, 15, 25, 35 dan 45 menit. Setiap pengmbilan ditukar dengan air suling 370C
k.Ditetapkan kadar asam salisilat dengn cara larutan j ditambah 1 mL FeCl3
l.Ditetapkan absorbansi pada λ 525 nm
m.Dihitung kadar salisilat pada tiap pengambilan
n.Lakukan percobaan dengan basis yang lain
o.Dihitung harga DE
p.Dibandingkan pelepasan obat dari kedua basis tersebut
Disusun Oleh :
Nama : Retno Wulandari
NIM : K100 070 170
Kelas : E
R/ol.iecoris Aselli 100gr
Gliserin 10gr
PGA 30gr
Ol.Cinnamomi qs
Aqua ad 215gr
(Farmaka vol5 no.2 2007)
*OL.iecoris Aselli sebagai fase minyak dan berkhasiat sebagai sumber vit A dan vit.D
*Gliserin sebagai corigens saporis(perasa)
*PGA sebagai bahan pengemulsi(emulgator)
*Ol.Cinnamomi sebagai corigens odoris untuk menutupi bau yang tidak enak dari emulsi,yang merupakan gol.minyak atsiri
*Aqua sebagai medium emulsi atau sbg fase cair
(sri hartanti/k100040008)
Rumus Formula Salep
R/ mentol 3
minyak kayu putih 2
metil paraben 0,5
asam stearat 5
adeps lanae 10
vaselin kuning ad 50
Evaluasi salep meliputi :
1. Uji daya melekat salep
2. Uji daya menyebar salep
3. uji proteksi salep
4. Uji disolusi salep
Ari Nur Nugroho (K100 070 053) / B
ATINA NUR KHASANAH
K100070089
KELAS C
Pembuatan salep kloramfenikol dengan dasar salep
polietilen glikol (dasar larut dalam air)
R/ Kloramfenikol 2 g zat aktif antibakteri
Propilen glikol 50 g basis salep larut air
Polietilen glikol 6000 49 g
Pembuatan:
Dalam cawan porselin ditimbang propilen glikol dan polietilen glikol 6000, lalu dipanaskan pada penangas uap pada 65°C, kemudian dibiarkan dingin sambil diaduk sampai membeku. Setelah itu, ditambahkan kloramfenikol, dan digerus sampai homogen.
Uji Daya Menyebar Salep
Ditimbang 0,5gram salep, diletakkan di tengah alat (kaca bulat). Ditimbang dahulu kaca yang satunya. Diletakkan di tengah kaca tersebut di atas mssa salep dan biarkan selama 1 menit. Diukur diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter di beberapa sisi). Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar setelah 1 menit. Digambarakan dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar.
Uji Daya Melekat Salep
Diletakkan salep secukupnya di atas obyek gelas yang telah ditentukan luasnya. Diletakkan gelas obyek yang lain di atas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Dipasang gelas obyek pada alat tes. Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas. Dilakukan tes untuk formula salep masing-msing 3 kali.
Uji Kemampuan Proteksi
Diambil sepotongkertas saring (10X10cm). dibasahi dengan larutan fenolftalein sebagai indikatorda diangin-anginkan. Dioleskan kertas tersebut dengan salep. Pada kertas yang lain, dibuat suatu areal (2,5X2,5cm), dibuat ppematang pada pinggir areal tersebut dengan paraffin padat. Ditempelkan kertas saring tersebut ke kertas saring yang lain. Dibsahi areal dengan KOH 0,1N . dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu 15; 30; 45; 60 detik dan 3 dan 5 menit. Diamati ada noda merah atau tidak.
Uji pelepasan Obat
Uji pelepasan kloramfenikol dari salep dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat disolusi yang terdiri dari sebuah gelas silinder berselubung air volume 300 ml sebagai tempat medium, pipa kaca (panjang 17 cm, diameter 2,4 cm), pengaduk magnet, termometer, dan termostat.
Sebanyak 1 g salep yang mengandung kloramfenikol diletakkan di atas membran selulosa berdiameter 3,5 cm. Membran yang mengandung salep ini kemudian dilekatkan pada salah satu ujung pipa kaca dengan menggunakan kasa mesh 40 sebagai penyokong membran di ujung pipa. Dalam uji pelepasan kloramfenikol dari dasar vaselin, salep hidrofilik USP, dan polietilen glikol, di sebelah atas salep juga dipasang kasa mesh 40 untuk mencegah salep tidak mengapung dalam
medium. Ujung pipa kaca yang mengandung salep dicelupkan dalam 250 ml medium (akuades) sampai seluruh salep terendam sempurna. Suhu medium dijaga konstan pada 37°C, dan selama percobaan larutan digerakkan dengan pengaduk magnet pada kecepatan 5 putaran per detik. Pada interval waktu tertentu, medium dipipet 4 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, kemudian dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda. Medium yang dipipet segera diganti
dengan medium yang baru dengan volume dan suhu yang sama, dan volume medium dijaga konstan 250 ml selama percobaan. Konsentrasi kloramfenikol yang terlepas dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 276 nm: Masing-masing percobaan dilakukan enam kali.
Pak tgs yang emulsi saya kok tidak muncul ya pak, padahal sudah dikirim
INDRI ARYA ASTUTI K100070101
Pak tgs yang emulsi saya kok tidak muncul ya pak, padahal sudah dikirim
INDRI ARYA ASTUTI K100070101
INDRI ARYA ASTUTI
K100070101
KELAS C
R/ Kloramfenikol 2 g : zat aktif (antibakteri)
Kalsium glukonat 0,05 g : pembentuk gel (dasar salep)
Natrium alginat 3 g
Metil paraben 0,02 g : pengawet
Gliserin 45 g : pengental (mencegah gel mengental selama penyimpanan)
Akuades ad 100 g : pelican, pembawa
Uji pelepasan kloramfenikol dari salep
Uji pelepasan kloramfenikol dari salep dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat disolusi yang terdiri dari sebuah gelas silinder berselubung air volume 300 ml sebagai tempat medium, pipa kaca (panjang 17 cm, diameter 2,4 cm), pengaduk magnet, termometer, dan termostat.
Sebanyak 1 g salep yang mengandung kloramfenikol diletakkan di atas membran selulosa berdiameter 3,5 cm. Membran yang mengandung salep ini kemudian dilekatkan pada salah satu ujung pipa kaca dengan menggunakan kasa mesh 40 sebagai penyokong membran di ujung pipa. Dalam uji pelepasan kloramfenikol dari dasar vaselin, salep hidrofilik USP, dan polietilen glikol, di sebelah atas salep juga dipasang kasa mesh 40 untuk mencegah salep tidak mengapung dalam
medium. Ujung pipa kaca yang mengandung salep dicelupkan dalam 250 ml medium (akuades) sampai seluruh salep terendam sempurna. Suhu medium dijaga konstan pada 37°C, dan selama percobaan larutan digerakkan dengan pengaduk magnet pada kecepatan 5 putaran per detik. Pada interval waktu tertentu, medium dipipet 4 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, kemudian dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda. Medium yang dipipet segera diganti
dengan medium yang baru dengan volume dan suhu yang sama, dan volume medium dijaga konstan 250 ml selama percobaan. Konsentrasi kloramfenikol yang terlepas dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 276 nm: Masing-masing percobaan dilakukan enam kali.
Uji penyerapan air oleh dasar salep
Uji penyerapan air oleh dasar salep dilakukan dengan menggunakan kantong dialisis dari membran selulosa. Sebanyak 1 g dasar salep tanpa obat dimasukkan ke dalam bagian tengah kantong dialisis (panjang 5 cm dan diameter 2 cm); lalu kedua ujung kantong dialisis disatukan dan diikat. Setelah itu, bagian kantong dialisis yang mengandung salep dicelupkan ke dalam 250 ml akuades (medium) pada 37°C di dalam sebuah gelas silinder berselubung air. Selanjutnya, kantong dialisis digantungkan pada suatu klem, dengan menjaga supaya bagian kantong dialisis yang mengandung dasar salep tetap terendam dalam medium. Selama percobaan larutan digerakkan dengan sebuah pengaduk magnet pada kecepatan 5,5 putaran per detik. Pada interval waktu tertentu berat kantong dialisis ditimbang dan pertambahan beratnya dicatat. Percobaan uji penyerapan air dilakukan untuk dasar alginat, vaselin, salep hidrofilik USP, dan polietilen glikol. Masing-masing percobaan dilakukan enam kali.
Penentuan kurva aliran reologi dasar alginat
Kurva aliran reologi (reogram) dasar alginat ditentukan dengan menggunakan viskometer Stromer dengan perlengkapan lain yang terdiri dari gelas silinder berselubung air volume 300 ml, termometer, alat pemberat, dan termostat. Sebanyak 200 g dasar alginat dimasukkan ke dalam gelas silinder berselubung air dan suhu di atur 30°C. Sebuah beban
pemberat ditempatkan pada penggantung untuk memutar rotor. Waktu yang dibutuhkan rotor untuk berputar 100 kali dicatat. Percobaan dilakukan dengan variasi berat beban pemberat. Masing-masing percobaan dilakukan 3 kali. Penentuan kurva aliran reologi juga dikerjakan untuk larutan natrium alginat 3%, campuran larutan natrium alginat 3% dengan larutan kalsium glukonat 0,05%, dan salep kloramfenikol dengan dasar alginat.
lanjutan
INDRI ARYA ASTUTI
K100070101/C
Pembuatan
Kalsium glukonat dan metil paraben dilarutkan dalam air panas, dan dibiarkan sampai dingin. Gliserin dicampur dengan natrium alginat, digerus sampai terbentuk pasta yang halus, kemudian larutan di atas ditambahkan ke dalam campuran ini, setelah itu digerus sampai homogen. Dibiarkan selama 8 jam untuk mendapatkan massa yang kental, lalu ditambah kloramfenikol, kemudian digerus sampai homogen. Sebagai sampel uji pelepasan kloramfenikol dari dasar alginat, digunakan dasar yang tanpa penambahan metil paraben untuk menghindari gangguan dalam penentuan kadar kloramfenikol.
Uji iritasi kulit
Uji iritasi kulit dasar alginat dikerjakan menurut metode terhadap 11 orang sukarelawan yang berumur 23-28 tahun. Sebanyak 100 mg dasar alginat dioleskan pada lengan bawah dari tangan kiri dengan luas olesan 3 cm2 (panjang 3 cm dan lebar 1 cm) lalu olesan ditutup dengan plester. Pengolesan dilakukan tiga kali sehari. Selama percobaan, dasar salep yang telah dioleskan pada lengan dijaga supaya tidak bersentuban dengan benda-benda lain. Pengujian dilakukan terus-menerus selama 21 hari, dan setiap hari skor dibaca dengan melihat apakah ada reaksi yang timbul pada lengan kiri. Sebagai blanko (tanpa pengolesan dasar alginat, hanya plester) adalah lengan bawah dari tangan kanan pada daerah yang sama seperti tangan kiri. Skor eritema adalah :
0 = tidak ada reaksi yang tampak
1 = eritema ringan
2 = eritema berat
3 = eritema berat dan udem
4 = eritema berat dengan udem dan erosi gelembung
Uji Daya Menyebar Salep
Ditimbang 0,5gram salep, diletakkan di tengah alat (kaca bulat). Ditimbang dahulu kaca yang satunya. Diletakkan di tengah kaca tersebut di atas mssa salep dan biarkan selama 1 menit. Diukur diameter salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter di beberapa sisi). Ditambahkan 50 gram beban tambahan, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya. Diteruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang menyebar setelah 1 menit. Digambarakan dalam grafik hubungan antara beban dan luas salep yang menyebar.
Uji Daya Melekat Salep
Diletakkan salep secukupnya di atas obyek gelas yang telah ditentukan luasnya. Diletakkan gelas obyek yang lain di atas salep tersebut. Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Dipasang gelas obyek pada alat tes. Dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas obyek terlepas. Dilakukan tes untuk formula salep masing-msing 3 kali.
Uji Kemampuan Proteksi
Diambil sepotongkertas saring (10X10cm). dibasahi dengan larutan fenolftalein sebagai indikatorda diangin-anginkan. Dioleskan kertas tersebut dengan salep. Pada kertas yang lain, dibuat suatu areal (2,5X2,5cm), dibuat ppematang pada pinggir areal tersebut dengan paraffin padat. Ditempelkan kertas saring tersebut ke kertas saring yang lain. Dibsahi areal dengan KOH 0,1N . dilihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolftalein pada waktu 15; 30; 45; 60 detik dan 3 dan 5 menit. Diamati ada noda merah atau tidak.
Formula salep :
R/ Mentholi 10
Mentylis Salicylas 10
Adeps Lanae 100
m.f. unguentum
cara uji kontrol kualitas salep :
1. Uji daya menyebar salep
2. Uji daya melekat salep
3. Uji kemampuan proteksi
4. Uji pelepasan obat dari sediaan salep
Nama : Susri Wardani
NIM : k 100 070 163
R/ asam salisilat 5
Na lauril sulfat 1
Propilen glikol 12
Stearil acid 25
Vaselin album 25
Nipagin 0.025
Nipasol 0.015
Aqua ad 100
evaluasi
uji menyebar salep
uji daya melekat salep
uji kemampuan proteksi
uji pelepasan obat dari sediaan salep
sudah oke,,, tinggal d bwt lbh berwarna ja...
ratih tiastika
k100070136
R/ chinin sulfat 1
Cera alba 1
Spermaceti 2,5
Adeps lanae 15
Aq.rosarum 5
evaluasi
uji menyebar salep
uji daya melekat salep
uji kemampuan proteksi
uji pelepasan obat dari sediaan salep
lebih di buat agak besar... agar muah terlihat
didiek setiawan
k100070161
R/ benzocain 0,2
Tannin 10
Adeps lanae 20
Nipagin 0,05
Vaselin flav ad 100
evaluasi
uji menyebar salep
uji daya melekat salep
uji kemampuan proteksi
uji pelepasan obat dari sediaan salep
yudhistira wahyu w.
k100070023
R/Acidi benzoici 5
Acidi salicylici 5
Lanolin 45
Vaselin 45
S.u.e
UJI KOTROL:
1. UJI DAYA MENYEBAR
2. UJI PROTEKSI
3. UJI DAYA MELEKAT
4. UJI PELEPASAN OBAT DARI SEDIAAN SALEP
nama : Rosita Tiva A
nim : K100070008
R/ Ephedrin 0,100
Cocain HCl 0,1
Antipyrin 0,56
Parafin liq 5
Lanolin 15
S.ungt
Uji kontrol kualitas salep :
1. uji daya menyebar salep
2. uji daya melekat salep
3. uji kemampuan proteksi
4. uji pelepasan obat dari sediaan salep
kritik dan saran :
so far so good
Nama : Rika Tri Wardany
Nim : k100070032
Leave A Reply
Anda ingin menyampaikan saran, kritik silahkan email ke
waskitho26@gmail.com